Website counter

Selasa, 05 Juli 2011

Bayar Harga


Baca : Yosua 14 : 6 – 15, Yeremia 29 : 11
Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. Yosua 14 : 13

Beberapa waktu yang lalu saya menemani seorang saudara mengikuti acara lelang lukisan yang uang hasil lelang tersebut nantinya akan di sumbangkan untuk korban bencana gempa Sumatra Barat. Saat lelang di mulai, harga sebuah lukisan karya salah seorang pelukis terkenal negeri ini di buka dengan harga sekian juta. Satu demi satu peserta lelang berlomba-lomba menawar dengan harga yang semakin tinggi sehingga satu demi satu peserta akhirnya berhenti menawar dan hanya satu peserta yang berhak mendapatkan lukisan tersebut karena berani menawar dengan harga paling tinggi.

Semakin bernilai atau besar kesuksesan yang ingin kita capai, kita tentu harus semakin berani membayar mahal untuk mendapatkannya. Kesuksesan menjadi seorang bupati tentu beda harganya dengan kesuksesan menjadi seorang presiden. Untuk menjadi bupati kita hanya perlu memenangkan hati pemilih satu kabupaten, namun untuk menjadi presiden kita harus memenangkan hati pemilih seluruh negeri. Biaya untuk terpilih menjadi bupati tentu berbeda dengan menjadi presiden. Kaleb untuk mendapatkan tanah yang di janjikan Musa harus berani bayar harga dengan cara menaklukan daerah itu sekalipun usianya sudah senja. Walaupun Kaleb sudah mendapat janji, ia harus tetap berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mencucurkan keringat.

Tuhan sesungguhnya sudah menyediakan suatu masa depan yang cerah dan penuh harapan bagi kita, namun beranikah kita bayar harga untuk mendapatkan janji Tuhan? Semakin mahal dan bernilai sesuatu yang kita minta kepada Tuhan, Tuhan pasti berikan itu. Namun Tuhan juga meminta kita membayar harganya. Kita harus mau melakukan suatu usaha untuk mencapai impian itu. Sebagaimana sebuah lelang, dalam iklim kompetisi yang semakin ketat, kita baru bisa berhasil jika mau membayar harga paling tinggi dan mahal. Tuhan sudah memberikan janji-Nya, beranikah kita bayar harga seperti Kaleb untuk mendapatkan janji itu? • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Selasa, 12 July 2011
Pertanyaan     : Apakah aku berani bayar harga?
Aplikasi          : Lakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan.
Doa                 : Tuhan, berikan Aku semangat untuk berani mewujudkan mimpi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar