Website counter

Minggu, 31 Juli 2011

Mengoreksi Diri Sendiri

Baca : Ulangan 11 : 18 – 21
Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun; Ulangan 11 : 19

Peristiwa tak menyenangkan ini saya alami setahun silam, yaitu salah satu anak les privat saya tidak lulus ujian nasional. Sebagai seorang guru, setahun silam saya mengajar 3 orang anak kelas 6 dan membantu mereka agar bisa lulus dengan nilai yang terbaik. Sebagai guru saya berusaha memberikan yang terbaik, saya berikan soal-soal dan aneka macam latihan, saya motivasi semangat mereka bahwa pasti mereka bisa lulus, saya pun tak lupa menyelipkan beberapa ajaran firman Tuhan. Dua murid saya menurut dan melakukan apa yang saya ajarkan, sehingga mereka lulus dengan nilai yang baik. Namun sayang murid yang ketiga tidak lulus karena dia termasuk anak yang malas belajar, acuh tak acuh saat diajari, dan kedua orangtuanya pun tidak terlalu peduli dengan pendidikannya karena mencari uang dan meniti karier.

Mengetahui anaknya tak lulus, orangtuanya marah dan menelepon saya. Dia berkata bahwa saya adalah guru yang tak becus mengajar dan gagal mendidik anak. Belakangan saya pun tahu dia menyalahkan guru-guru sekolah anaknya. Saya mengakui anak itu tidak lulus karena andil saya juga. Namun saya kurang suka dengan cara orangtua ini melihat kegagalan anaknya. Dia tak mau introspeksi diri bahwa sebagai orangtua dialah yang paling bertanggungjawab karena terlalu sibuk bekerja sehingga tak ada waktu untuk menjadi teladan yang benar bagi anaknya. Guru-guru di sekolah maupun guru les hanya sekedar membantu. Kalau terjadi sesuatu yang salah dengan anaknya, dialah yang harus pertama kali introspeksi diri, bukannya menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain memang lebih mudah daripada introspeksi diri sendiri. Sebagai anak Tuhan, apakah kita pun suka menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan Tuhan saat kejadian yang buruk menimpa diri kita, keluarga kita, atau mata pencaharian kita? Apakah saat anak kita mengalami masalah, kita menyalahkan orang lain dan tak mau introspeksi diri? Alkitab mengajarkan kitalah yang paling bertanggung jawab atas pendidikan anak kita. Orangtua harus menjadi teladan dan guru terbaik bagi anaknya, sedangkan orang lain hanyalah sekedar membantu saja. Mari kita sama-sama belajar tidak menyalahkan orang lain dan menjadi orangtua yang bertanggung jawab dalam mengasuh anak. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku suka menyalahkan orang lain?
Aplikasi        : Belajarlah mengoreksi diri sebelum menyalahkan orang lain.
Doa              : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar