Website counter

Kamis, 21 Juli 2011

Anggur Komuni


Baca : II Raja-raja 4 : 1 – 7
Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. II Raja-raja 4 : 5

Akhir bulan Januari kemarin, gereja kami mengadakan kebaktian khusus dan menargetkan kehadiran tamu dua kali lipat. Dalam kebaktian khusus hari itu, saya bertugas menyiapkan anggur dan roti untuk komuni. Saat sedang menyiapkan anggur yang isinya ada setengah liter dalam botol, seorang teman bertanya anggur sebanyak itu bisa untuk diminum berapa jemaat. Saya menjawab bahwa itu bisa di minum 70 orang jemaat. Sambil tersenyum teman saya berkata bahwa saya tidak memiliki iman. Saya pun kaget dan bertanya kenapa. Dia lalu berkata bahwa kalau saya memang punya iman bahwa kehadiran akan dua kali lipat yaitu sekitar 120 sampai 140 orang, seharusnya saya menyiapkan anggur minimal satu liter. Omongannya sangat mengena dalam hati saya karena kehadiran hari itu memang hanya 70 orang saja. Pengalaman hari itu sangat membekas sampai saat ini.

Untuk membuktikan apakah kita memiliki iman atau tidak, kita bisa mengujinya dari permintaan-permintaan kita sendiri kepada Tuhan. Saat kita meminta momongan, apakah kita mengimaninya dengan mempersiapkan keuangan dan fasilitas untuk sang bayi walaupun belum hamil? Saat kita meminta pekerjaan, apakah kita mengimaninya dengan selalu rajin bangun pagi dan rajin mengirimkan lamaran? Saat kita meminta mobil, apakah kita sudah mempersiapkan tempat parkirnya? Saat kita meminta hari ini hujan, apakah kita pergi membawa payung? Seorang janda yang mengadukan nasibnya kepada Elisa dan akhirnya mendapat jawaban, bisa terjadi karena janda ini punya iman. Secara logika jelas sangat tidak mungkin buli-buli berisi minyak mampu mengisi sejumlah tempayan sampai penuh. Janda ini tetap patuh dan melakukan apa yang Elisa suruh sehingga terjawablah semua harapannya.

Apapun berkat atau rejeki yang Anda minta kepada Tuhan saat ini, sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menerimanya? Meminta sesuatu namun kita tidak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk menerimanya, sama saja dengan kita tak yakin Tuhan mampu memberikan apa yang kita minta. Berkat Tuhan yang Anda minta hanya bisa tercurah jika Anda terlebih dahulu menyiapkan wadahnya. • Richard T.G.R

Catatan       : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Woman – Jumat, 8 juli 2011
Pertanyaan : Sudahkah aku menyiapkan wadah untuk sesuatu yang aku minta?
Aplikasi      : Siapkan wadahnya dulu.
Doa             : Bantu aku agar menyediakan wadahnya terlebih dahulu sebelum meminta, Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar