Website counter

Selasa, 05 Juli 2011

Berbau Harum


Baca : Markus 14 : 3 – 9
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Markus 14 : 9

Pernah dong Anda menghirup aroma wangi yang segar, menggelitik atau menyenangkan, ketika seseorang lewat atau berdiri di samping Anda. Rasanya tentu mau saja berlama-lama berada didekatnya. Namun, bagaimana bila Anda tiba-tiba mencium bau tidak sedap saat berbelanja di pasar tradisional terutama di bagian ikan mentah? Sudah pasti Anda merasa tidak nyaman, mual, bahkan pusing-pusing. Anda ingin bergegas pergi menyelamatkan diri. Kepada suami yang baru pulang kantor dan biasanya bau, pasti Anda menganjurkannya untuk segera mandi agar suami kembali wangi dan bersih. Bicara masalah wangi, tentu tak lepas dari yang namanya parfum (perfume) atau Eau di Toilette. Agar tubuh memiliki keharuman yang tahan lama, sabun mandi saja tak cukup, kita harus menambahkan parfum yang kita usapkan dibagian-bagian tertentu tubuh. Biasanya dipergelangan tangan atau leher.

Tak hanya manusia yang suka bau yang wangi, namun Tuhan pun senang dengan wewangian. Ketika Tuhan Yesus sedang berada di rumah Simon si kusta, seorang perempuan memecahkan buli-buli pualam berisi minyak narwastu yang mahal harganya dan mencurahkannya ke atas kepala Yesus. Bau wangi yang kuat segera saja menyebar, namun anehnya para murid komplain dan menganggap ini pemborosan. Tuhan justru membela perempuan ini dan berkata bahwa apa yang diperbuatnya akan selalu di sebut untuk mengingat dia. Mengapa Yesus senang dengan perlakuan perempuan ini? Karena selain perempuan ini memberikan sesuatu yang wangi, Tuhan juga merasakan satu ketulusan dari perempuan ini saat mencurahkan minyak.

Hari ini, sudahkah hidup kita menjadi suatu bau yang harum bagi Tuhan? Bau harum disini jangan di terjemahkan mentah-mentah yaitu setiap hari kita rajin memakai parfum, tetapi hidup kita menjadi satu berkat bagi orang-orang yang kita temui. Hidup kita semua akan "harum" bagi Tuhan maupun manusia kalau kita berempati kepada kesulitan orang lain dan tulus hati saat memberikan suatu bantuan atau penghiburan. Gunakan hidup Anda dengan seturut firman-Nya sehingga hati Tuhan disukakan. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Sabtu, 23 July 2011
Pertanyaan     : Sudahkah hidupku berbau harum dihadapan Tuhan?
Aplikasi          : Gunakan hidup kita seturut firman-Nya.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk selalu tulus memberikan bantuan atau penghiburan kepada orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar