Website counter

Senin, 25 Juli 2011

Haile Gebrselassie


Baca : Mazmur 126 : 1 – 6 
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Mazmur 126 : 5

Dengan kendaraan apa kamu berangkat atau pulang dari sekolah? Apakah dengan berjalan kaki, dengan naik sepeda, dengan naik sepeda motor, diantarkan ortu, naik bus kota, atau menggunakan jemputan? Jauhkah sekolahmu dari rumahmu? Pujilah Tuhan klo kamu berangkat atau pulang dari sekolah dengan nyaman, karena ada beberapa orang yang harus mandi keringat untuk bisa pergi ke sekolah, salah satu orang itu adalah Haile Gebrselassie. Haile lahir pada tanggal 18 April 1973 di Propinsi Arsi, Etiopia. Setiap hari Haile harus berlari 10 kilometer di tengah cuaca panas benua Afrika menuju sekolahnya. Lelah dan mandi keringat itu pasti. Namun hebatnya, Haile memandang kesusahannya pulang pergi dari sekolah sebagai sarana untuk melatih kedua kakinya. Haile memperlihatkan buah latihannya lari pulang pergi dari sekolah pada tahun 1992 setelah ia memenangi lomba lari 5.000 dan 10.000 meter pada Kejuaraan Dunia Yunior 1992 di Seoul, Korea Selatan. Sejak saat itu medali demi medali emas ia raih dalam berbagai kejuaraan seperti Kejuaraan Dunia Indoor Paris 1997, Kejuaraan Dunia Indoor Birmingham 2003, dan Kejuaraan Dunia 1997 Athena.

Guys, tak semua orang beruntung memiliki berbagai prasarana dan sarana untuk bisa sekolah. Mungkin kamu adalah salah satunya. Untuk sekolah kedua ortumu harus bekerja sangat keras dan berhemat untuk bisa membayar SPP dan membeli buku-buku pelajaran. Untuk bisa sekolah setiap hari, kamu harus berjalan kaki lumayan jauh atau naik bus kota dengan berdesak-desakan. Untuk mendapatkan nilai terbaik dalam setiap mata pelajaran, kamu setiap hari harus tekun belajar dan membaca berbagai buku. Memang berat dan tidak nyaman kalau segala sesuatu yang menunjang proses belajar kita sangat minim.

Jangan putus asa dan memandang negatif kekurangan yang kamu alami, namun pandanglah kekurangan itu sebagai sarana untuk melatih dirimu agar semakin bertumbuh dan jauh lebih baik daripada anak-anak yang lain. Cobalah kamu bayangkan kalau Haile memandang kesusahannya lari sepuluh kilometer sebagai penderitaan dan sesuatu yang buruk. Dunia hari ini nggak bakal mencatat seorang pelari Etiopia yang memegang rekor dunia 2 jam, 3 menit, 59 detik di Berlin tahun 2008. Tuhan ijinkan penderitaan dan cobaan terjadi dalam hidupmu agar kamu semakin kuat dan bertumbuh menjadi anak-Nya yang kelak memuliakan Dia dengan prestasi yang kamu buat. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Bagaimana cara pandangku dalam menghadapi kekurangan?
Aplikasi     : Jadikan kekurangan sebagai pemacu untuk lebih berprestasi.
Doa        : Tuhan, terima kasih untuk ketidaknyamanan yang aku alami saat ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar