Website counter

Kamis, 21 Juli 2011

Angsa dan Rusa


Baca : Ayub 2 : 11 – 13
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17 : 17

Ketika membaca fabel, akan sering kita temui hewan-hewan bisa bersahabat seperti manusia. Contohnya kancil bersahabat dengan kura-kura, atau kelinci dengan bebek. Aneh tapi nyata, fabel tentang persahabatan hewan benar-benar terjadi di dunia nyata, tepatnya di daera Buffalo, New York, Amerika Serikat. Seekor rusa jantan dengan setia menjaga seekor angsa betina yang sedang mengerami telur-telurnya di salah satu sudut kompleks pemakaman Forest Lawn di kota tersebut. Para petugas di pemakaman itu baru sadar akan adegan aneh ini setelah melihat rusa ini menghalang-halangi seseorang yang hendak menangkap si angsa. Menurut Joe Thomas, aktifis organisasi penyayang binatang setempat, rusa itu menempatkan dirinya diantara si angsa dan orang itu berulangkali. Pemandangan langka ini terjadi selama tiga pekan karena telur angsa akan menetas setelah tiga pekan.

Girls, punya sahabat jelas keinginan semua orang, dan kita tentu sangat berharap sahabat kita bisa senantiasa mengasihi dalam segala keadaan. Sahabat beda banget dengan teman, karena seorang teman hanya ada di saat senang dan begitu mudah kita lupakan saat kita pindah sekolah, pindah luar kota, atau pindah tempat kerjaan. Sedangkan sahabat adalah seseorang yang selalu kita ingat dalam pikiran, kita selalu berusaha berkomunikasi dan berjumpa walaupun kita sudah terpisah jarak dan waktu. Umpama sahabat kita tinggal di Majenang sedangkan kita di Semarang. Saat mendengar sahabat kita mengalami kesusahan atau musibah, kita pun pasti akan segera datang menolong atau minimal menghibur karena kita ingin dia cepat pulih. Salah satu kisah persahabatan dalam Alkitab ada dalam kisah Ayub. Saat Ayub ditimpa musibah, ketiga sahabatnya segera datang walaupun harus menempuh perjalanan jauh. Saat bertemu dengan Ayub, mereka memang tak bisa menyembuhkan penyakit Ayub, namun selama tujuh hari tujuh malam mereka menemani Ayub. Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan uang demi bisa memberikan kekuatan kepada Ayub.

Girls, mari kita menjadi seorang sahabat yang sesuai ajaran Firman yaitu menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Pujilah Tuhan kalau saat ini kamu sudah memiliki sahabat-sahabat yang selalu ada di kala suka dan duka, serta selalu menerima dirimu apa adanya. Latih dirimu untuk bisa menjadi seorang sahabat yang setia dengan cara menolong sahabat semampu yang kamu bisa, menegor dengan kasih jika sahabatmu melakukan dosa atau kesalahan, dan memberikan masukan positif jika sahabatmu minta petunjuk saat dia sedang bingung. • Richard T.G.R

Catatan       : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Rabu, 20 juli 2011
Pertanyaan : Sudahkah aku menjadi sahabat sesuai FirTu?
Aplikasi      : Jadilah sahabat yang setia.
Doa             : Tuhan, latih aku menjadi seorang sahabat yang setia. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar