Website counter

Sabtu, 23 Juli 2011

Menepati Janji


Baca : Yesaya 49 : 14 – 21
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Yesaya 49 : 15

Akhir-akhir ini sebagian besar rakyat Indonesia kecewa dengan kinerja beberapa anggota DPR yang seolah-olah lupa akan janjinya kepada rakyat. Meskipun media cetak dan elektronik tak henti-hentinya mengkritisi dan berusaha mengingatkan mereka untuk peduli dengan rakyat yang dahulu memilihnya sebagai wakil rakyat, toh kenyataan berbicara mereka tetap tegar tengkuk dan justru tetap ngotot hendak membangun gedung DPR baru. Dahulu mereka berjanji akan menyerap aspirasi rakyat, memperjuangkan perbaikan nasib rakyat, dan mendorong perubahan hidup yang lebih baik. Kini setelah terpilih mereka justru ribut ingin membuat gedung baru yang sangat mahal, studi banding keluar negeri yang tak jelas manfaatnya, dan ingin membuat rumah aspirasi yang menyedot anggaran negara.

Sebagian manusia begitu mudah berjanji saat belum mendapatkan sesuatu dan begitu mudah melupakan janji saat sesuatu itu sudah dia miliki. Memang sangat menyakitkan hati jika orang-orang yang kita kasihi sengaja melupakan kita. Contoh sederhananya, mantan pacar begitu mudah melupakan pengorbanan yang kita lakukan dan dengan entengnya dia memutus kita. Ada pula diantara kita yang terpaksa dibesarkan di panti asuhan karena orang tua dahulu sengaja membuang dan melupakan kita. Anggota DPR yang dahulu kita pilih melalui pemilu lupa akan janjinya kepada rakyat, termasuk kita. Pendeta kita pun bisa lupa akan janjinya kepada kita. Pertanyaannya sekarang, apakah kita termasuk orang yang begitu mudah berjanji dan begitu mudah melupakan janji kita sendiri? Apakah pernah kita berjanji sesuatu kepada Tuhan demi mendapakan sesuatu, namun saat sesuatu itu sudah didapatkan kita lupa menepati janji kita kepada Tuhan?

Bersyukurlah kita memiliki Tuhan yang tak pernah ingkar janji dalam hal apapun, sekalipun manusia begitu mudah berkhianat dan ingkar janji. Kalau saat ini kita termasuk orang yang begitu mudah berjanji, namun sangat sulit menepati janji, belajarlah selalu menepati janji. Seorang anak pasti memiliki karakter bapaknya. Kalau kita mengaku diri kita anak Tuhan, miliki karakter Tuhan yang salah satunya selalu menepati janji dan tidak sembarangan berjanji. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah aku selalu menepati janji?
Aplikasi      : Selalu menepati janji.
Doa             : Tuhan, ajar aku untuk selalu menepati janji yang aku ucapkan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar