Website counter

Minggu, 31 Juli 2011

Bertindak untuk Menolong

Baca : Matius 8 : 14 – 17
Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia. Matius 8 : 15

Tutupnya belasan industri besar sektor perkayuan setelah penertiban pembalakan ilegal kayu di Kalimantan Barat membuat ekonomi para pekerjanya terpuruk. Hal ini membuat seorang bernama Abas yang bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan di Sungai Abawang prihatin, dan memutuskan memberikan bantuan. Pada tahun 2005 ia keluar dari pekerjaannya dan menekuni budidaya holtikultura. Ia menyewa sebuah lahan yang tak produktif untuk bercocok tanam. Awal mula mencoba tidaklah mudah. Pertama, karena belum ada satu orang pun di daerahnya yang menanam sayur sebab sayuran masih mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa. Kedua, sayur yang ia tanam sering dicuri.

Abas maklum ada warga yang mencuri sayurnya karena banyak yang menganggur. Saat panen, ia justru membagikan sayur itu kepada mereka. Langkah ini membuat warga senang dan malah saling mengingatkan untuk tidak mencuri. Abas lalu mengajak mereka belajar holtikultura, sehingga orang-orang inilah yang menjadi generasi pertama dari sektor kayu yang menjadi petani. Enam tahun kemudian, keberhasilan Abas memberdayakan para penggangur dari sektor kayu ini dijadikan model pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Kubu Raya. Mulai Maret 2011 Abas menjadi duta untuk setiap kecamatan Kubu Raya. Selain menggerakan roda perekonomian masyarakat, upaya yang dipelopori Abas juga membuat pasokan sayur di Pontianak stabil. (Sumber : Harian Kompas – Senin, 2 Mei 2011).

Yesus mengajarkan kepada kita untuk peduli dan mengambil tindakan saat melihat ada satu masalah atau kesulitan yang terjadi di sekitar kita. Hal ini Yesus tunjukkan dengan menolong sebanyak mungkin orang, salah satunya mertua Petrus. Tanpa perlu Yesus turun tangan, sebetulnya mertua Petrus bisa sembuh sendiri karena hanya sakit demam. Namun Yesus tahu orang menderita sakit demam itu tidak nyaman, sehingga Ia segera memberikan kesembuhan. Di ayat selanjutnya (ayat 16) Ia menyembuhkan banyak orang.

Mau peduli dan mengambil tindakan menuntut pengorbanan baik secara materi, tenaga, waktu, maupun pikiran. Apakah kita menjadi seorang murid yang peduli atau kita menjadi murid yang lebih suka berdiam diri dan menuding pihak lain untuk ambil tindakan? Segeralah bertindak untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, sekecil apapun potensi kita. Karena sekecil apapun tindakan, itu pasti akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang-orang yang kita bantu. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku seorang murid yang peduli?
Aplikasi        : Jadilah murid yang mau peduli.
Doa              : Tuhan, ajar aku untuk peduli satu sama lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar