Website counter

Selasa, 05 Juli 2011

Housewife Refugee


Baca : Rut 2 : 1 – 23
Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Rut 2 : 3

Mooryati Soedibyo (ibu Moor) resmi memulai usaha kecantikan sejak tahun 1975. Namun, sesungguhnya usahanya sudah dirintis sejak tahun 1960-an, setelah ia menikah dan meninggalkan kehidupan keraton.

Setelah anak-anaknya dewasa, jadilah ia housewife refugee (ibu-ibu yang tiba-tiba terbebas dari urusan rumah tangga). Mula-mula ia membuat jamu atas dasar pesanan. Mooryati meramu jamu Komajaya, Komaratih, lulur, mangir parem lengkap, dan sebagainya. Begitu permintaan mulai tinggi, pada tahun 1973 ibu Moor membuka usaha dengan skala agak besar dari garasi rumahnya. Pada awalnya ia memperoleh ejekan dan sindiran dari teman-temannya. "Apa tidak cukup uang dari suaminya?" Ibu Moor dengan enteng menjawab "Memang tidak cukup kok." Ia jalan terus. Begitulah kritik demi kritik dan beraneka tantangan ia hadapi namun ia maju terus. Buah perjuangannya adalah Mustika Ratu menjadi perusahaan terkemuka yang menghidupi ribuan karyawan.

Menjadi seorang housewife refugee dengan berbagai penyebab memang bukan perkara mudah namun Anda pasti bisa menjalaninya. Banyak wanita-wanita masa kini maupun masa perjanjian Lama Alkitab membuktikan mereka bisa tetap bertahan bahkan menjadi berkat bagi banyak orang. Kalau Mooryati Sodibyo sukses karena pantang mundur, lain lagi dengan Rut. Rut sukses berbakti kepada mertuanya dan mencukupi kebutuhan hidupnya karena tak malu bekerja memunguti jelai di ladang orang. Tindakannya yang sangat berbakti membuat banyak orang kagum walaupun dia bangsa Moab yang pada masa itu dipandang rendah. Rut akhirnya menikah dengan Boas dan Yesus pun bahkan lahir dari garis keturunannya (Matius 1 : 5).

Hari ini giliran Anda. Kalau Anda hari ini Tuhan ijinkan mengalami nasib seperti Rut atau ibu Moor, maukah Anda mencontoh teladan mereka sehingga hidup Anda menjadi inspirasi dan berkat bagi banyak orang? Atau Anda memilih mengeluh dan meratapi kesulitan hidup yang menimpa? Tuhan ijinkan keadaan sulit datang agar Anda dan saya terus bertumbuh. Dibalik setiap tantangan pasti akan selalu ada sukacita. Kalau Rut dan ibu Moor bisa, Anda pasti juga bisa kalau mau berjuang dan melakukan yang terbaik. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Rabu, 6 July 2011
Pertanyaan     : Apakah aku memilih mengeluh atau bertumbuh?
Aplikasi          : Jadilah inspirasi bagi banyak orang.
Doa                 : Tuhan, kuatkan aku untuk tidak mundur saat menghadapi tantangan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar