Website counter

Minggu, 31 Juli 2011

Memperbaiki Hubungan

Baca : Kejadian 33 : 1 – 20
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Matius 5 : 23 – 24

Dalam menjalani hidup, pastilah kita akan mengalami gesekan dengan orang-orang terdekat kita. Kadang begitu kerasnya gesekan terjadi sehingga menimbulkan perpecahan dan permusuhan. Hubungan antara kakak dan adik tidak lagi hangat dan berusaha saling menjatuhkan. Hubungan antara dua orang sahabat berubah menjadi musuh. Kadangkala sulit bagi diri kita sendiri untuk berani mengakui kesalahan dan meminta maaf karena kesalahan besar yang kita lakukan. Kita merasa gengsi atau mungkin juga takut memperbaiki hubungan. Akibatnya perpecahan dan permusuhan tak kunjung beres, padahal setiap minggu kita datang ke gereja dan setiap hari kita bersaat teduh.

Walaupun sulit dan menantang kita untuk rendah hati, berani memperbaiki adalah satu tindakan yang Tuhan inginkan sebelum kita menerima berkat-Nya. Sebelum Yakub kembali menempati tanah kelahirnya, Tuhan menyuruh Yakub berbaikan dengan Esau terlebih dahulu. Sangat sulit bagi Yakub untuk berani datang kepada Esau karena dia sadar dahulu dirinya telah mengambil hak kesulungan Esau dengan cara menipu, ia pun menipu ayahnya sendiri. Yakub juga masih ingat Esau berkata akan membunuhnya. Meskipun takut, Yakub mau memperbaiki hubungannya dengan Esau. Ketika akhirnya dirinya benar-benar berjumpa dengan Esau, ternyata Esau mau mengampuni dirinya. Kalau saja Yakub tak mau memperbaiki hubungan, tak akan ada masalah yang membahayakan dirinya, namun hidup Yakub tak akan pernah tenang karena dia belum membereskan hubungannya dengan Esau.

Jika hari ini ada hubungan kita dengan saudara seiman, saudara kandung, atau sahabat yang belum kita perbaiki, mulailah terlebih dahulu untuk memperbaiki hubungan. Terlepas dari siapa yang benar siapa yang salah, Tuhan tak akan pernah mempermalukan kita jika kita mau tulus memperbaiki hubungan yang retak. Berani berbuat harus berani pula bertanggung jawab. Persembahan yang diterima Tuhan adalah sebuah persembahan yang kita berikan setelah kita terlebih dahulu mau membereskan sesuatu yang terjadi dengan saudara kita. Jadilah pribadi yang selalu mau membereskan masalah sampai selesai. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku sudah memperbaiki hubungan dengan saudaraku?
Aplikasi        : Perbaiki hubungan persaudaraan atau persahabatan yang rusak.
Doa              : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar