Website counter

Senin, 28 Februari 2011

Menuai Hasil

Baca : II Korintus 9 : 6 - 15
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Galatia 6 : 9

Satu pagi saat saya sedang jogging di sebuah lapangan, saya melihat seseorang sedang berlatih melempar bumerang. Walaupun kelihatannya mudah melemparkan bumerang, ternyata cukup sulit juga. Berkali-kali orang itu melempar namun tidak selalu berhasil menangkap kembali bumerang yang kembali kepadanya. Kekuatan orang itu melempar dan seberapa akurat arah sasaran sangat menentukan seberapa kuat daya balik bumerang itu. jika orang itu melempar terlalu kuat, maka bumerang akan kembali dengan melenceng sangat jauh dari tempat ia melempar. Jika lemparan terlalu lemah, bumerang pun akan kembali terlalu dekat dari tempat si pelempar. Orang ini terus berlatih dengan tekun sampai akhirnya saya pulang.

Firman Tuhan berkata barangsiapa tak jemu-jemu berbuat baik, maka apabila sudah waktunya pasti akan menuai. Firman ini sangat benar, namun sayang banyak di antara kita merasa tak kunjung menuai hasil dari apa yang kita tabur. Kita merasa sia-sia kerja keras setiap hari, merasa percuma tiap hari melakukan firman Tuhan, merasa tak ada hasilnya menjaga hidup dalam kekudusan. Benarkah sia-sia segala usaha kita? Tak ada yang sia-sia kalau kita berusaha memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan manusia, hanya sayang beberapa diantara kita tanpa sadar tidak bisa menangkap kembali hasil tuaian yang Tuhan berikan. Kita ibarat orang yang melempar bumerang dan bumerang itu sudah kembali ke kita, namun kita gagal menangkapnya. Hasilnya kita merasa tak mendapat apa-apa padahal Tuhan sudah memberikannya.

Cara terbaik untuk kita bisa menangkap kembali setiap rejeki atau upah dari kerja keras kita adalah terus melatih kepekaan dan kedewasaan kita dalam memandang berkat yang Tuhan berikan. Berkat Tuhan itu tak hanya berbentuk materi, namun kesehatan, sahabat, komunitas, pekerjaan, keluarga dan banyak lagi berkat yang lain, adalah berkat Tuhan untuk kita. Tuhan sesungguhnya selalu memberikan upah dan memberikan hasil dari apa yang kita tabur, hanya kita kadang tidak sadar dan tidak bisa memanen tuaian kita karena kurang jeli melihat.

Ringkasnya : Mari kita diam sejenak dan merenungkan apa saja yang sudah Tuhan berikan yang tidak kita sadari, sehingga pada akhirnya kita mengucap syukur dan bersukacita karena Tuhan selalu memberikan tuaian tepat pada waktunya. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Bagaimana cara pandangku selama ini mengenai berkat?
Aplikasi          : Jadilah seseorang yang peka dan dewasa dalam memandang berkat.
Doa                 : Tuhan, ajar aku agar memiliki kedewasaan dan kepekaan dalam memandang berkat-berkat yang Engkau berikan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar