Website counter

Minggu, 06 Februari 2011

Di Masa Sulit


Baca : Ayub 1 : 1 – 22
Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. Ayub 1 : 5

Pernahkah Anda mengalami masa di mana Anda sangat ingin memiliki seorang anak dan menantikannya selama bertahun-tahun, namun Tuhan tak kunjung memberikan? Ketika Tuhan ijinkan Anda mengandung, ternyata di tengah kehamilan, Tuhan ambil kembali anak itu dengan membiarkan Anda mengalami keguguran. Pasti kenyataan yang sangat menyakitkan dan membuat Anda merasa sangat kecewa. Seorang sahabat saya mengalami sendiri kejadian tragis ini, dan dia hanya bisa menangis dalam kesaksiannya ketika menceritakan pengalamannya itu. Kejadian itu sudah terjadi dua tahun lalu dan sampai sekarang dia tak kunjung mempunyai anak. namun, puji Tuhan dia tetap percaya Tuhan itu baik dan tetap setia dalam pelayanan.

Ketika mendengar kesaksiannya, saya begidik dan merasa takjub karena bukan hal mudah untuk dia bisa tetap tegar. Kisah Abraham mengorbankan Ishak berakhir bahagia, namun kisah sahabat saya ini berakhir dengan dukacita. Tetapi luar biasanya dia tetap optimis menjalani hidup dan berkata Tuhan itu baik. Keteladan yang sama juga pernah ditunjukkan Ayub ketika 10 anaknya mati sekaligus dalam satu hari. Firman Tuhan menjelaskan secara tersirat bahwa Ayub begitu mengasihi ke sepuluh anaknya. Hal ini Ayub buktikan dengan tindakannya yang selalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah anaknya agar Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka. Hal ini Ayub lakukan senantiasa. Membayangkan anak kita mati satu saja seandainya kita memiliki tiga orang anak, tentu kita tak akan pernah sudi membayangkannya, bahkan dalam benak kita pun tak mungkin terlintas. Tetapi Ayub menunjukkan teladan luar biasa sebagai seorang manusia biasa  yang percaya kepada Tuhan dengan tetap memuji Tuhan sekalipun 10 anaknya mati dan dalam saat yang sama ia menjadi orang miskin.

Ujian iman seperti apa yang Anda alami saat ini? Tuhan selalu punya rencana yang indah walaupun seringkali dia ijinkan keadaan buruk menimpa hidup Anda. Tetaplah percaya Tuhan selalu mengasihi Anda dan jadikan segala masalah dan beban hidup yang sangat berat sebagai suatu ujian dan latihan agar Anda semakin kuat dan beriman kepada Tuhan. Iman yang sejati hanya terlihat saat badai masalah menerpa. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Woman – Jumat, 11 February 2011
Pertanyaan     : Seberapa tegarkah aku?
Aplikasi          : Tetaplah percaya Tuhan selalu mengasihi
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak meminta beban yang lebih ringan dan ajar aku untuk menguatkan bahuku agar bisa memikul beban seberat apapun. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar