Website counter

Minggu, 06 Februari 2011

Aturan


Baca : Imamat 26 : 1 – 13
Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. Imamat 26 : 1

Beberapa waktu yang lalu di sebuah palang pintu perlintasan kereta api di dekat sebuah perumahan di Kota Semarang, terjadi kecelakaan. Sebuah mobil hancur lebur ditabrak kereta api karena nekat menerobos palang lintasan. Empat orang penumpang di dalamnya mati seketika dengan kondisi tubuh menggenaskan dan mereka tak pernah bisa lagi sampai ke tujuan mereka. Satu kisah yang terlalu biasa kita dengar sehingga telinga kita mungkin menganggap hal ini lumrah dan bukan sesuatu yang menyedihkan. Namun, satu hal yang perlu kita tahu adalah orang-orang harus mati sia-sia hanya karena tidak mau mentaati aturan. Palang pintu di perlintasan kereta api di buat untuk menjamin keselamatan setiap pengendara yang melintasi rel kereta, termasuk kereta api yang berjalan di atas rel. Saat palang pintu tertutup dan kita terpaksa berhenti, penjaga perlintasan ingin kita selamat sampai tujuan karena ada kereta api akan lewat. Selama kita patuh dan mau menunggu, kita pasti selamat saat melintas. Namun sayang, ada beberapa orang menganggap menunggu adalah pekerjaan yang merugikan sehingga tanpa menghitung nyawa mereka yang hanya satu-satunya, mereka berjudi dengan maut.

Di sekitar kita banyak aturan, termasuk aturan-aturan dalam Alkitab. Saat kita baca Kitab Imamat, akan kita temui Tuhan banyak sekali membuat aturan untuk bangsa Israel. Aturan penebusan tanah, aturan penebusan rumah, aturan tahun Sabat dan tahun Yobel, dll. Saya membayangkan diri saya menjadi orang Israel pada jaman itu, pasti saya akan depresi kalau menganggap aturan yang Tuhan buat itu beban dan membatasi kebebasan saya. Melakukan sesuatu harus sesuai perintah Tuhan, tak boleh kurang tak boleh lebih. Hidup kok penuh aturan? Mungkin itulah perkataan sebagian kita yang paling benci di atur dan semau gue. Tetapi jika kita menganggap aturan sebagai perlindungan Tuhan, kita pasti melakukan apapun perintah Tuhan, maupun pemerintah dengan sukacita, walaupun pada prakteknya tidak mudah. Contoh sederhananya membayar pajak.

Banyak orang hari ini benci atau minimal memberikan berbagai alasan untuk menolak bayar pajak. Mereka berkata buat apa saya bayar pajak kalau uangnya masuk kantong orang-orang bejat seperti Gayus? Buat apa saya bayar pajak kalau pemerintah tidak bisa membangun sarana-sarana umum, misalnya jalan yang baik, namun uangnya untuk membangun gedung DPR baru? Buat apa saya bayar pajak kalau uangnya disalahgunakan pemerintah? Memang betul ada kelompok-kelompok atau orang-orang tertentu dalam pemerintah yang menyalahgunakan wewenang. Dalam gereja pun kadang kita temui ada hamba Tuhan yang menyalahgunakan jabatan atau otoritasnya. Namun bukan bagian Anda dan saya menghakimi mereka. Bagian kita adalah melakukan apa yang sudah Tuhan perintahkan. Kalau para pemimpin atau pejabat di gereja atau pemerintahan bersalah, Tuhan yang berhak menghakimi.

Ringkasnya : Aturan baik secara agama maupun undang-undang pemerintah dibuat untuk keamanan dan kesejahteraan diri kita sendiri. Jadilah seorang Kristen dan seorang warga negara yang taat hukum sehingga Tuhan bangga dengan hidup Anda dan negara bangga memiliki warga negara yang cinta tanah air. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sudahkah Aku taat hukum Tuhan maupun pemerintah?
Aplikasi          : Jangan menghakimi tetapi jadilah seseorang yang taat hukum.
Doa                 : Tuhan, berikan aku hati yang mau tunduk akan aturan-Mu maupun aturan yang berlaku di negaraku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar