Website counter

Minggu, 06 Februari 2011

Gembok-Gembok Cinta


Baca : Kidung Agung 8 : 5 – 7
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Kidung Agung 8 : 6

Cinta itu kuat seperti maut. Air yang banyak tidak dapat memadamkan. Sungai-sungai pun tak mampu menghanyutkannya. Cinta itu abadi, tak akan mati. Itulah harapan para pengantin saat mengucapkan janji setia di depan altar. Di banyak negara, seperti Rusia, cincin saja tidak cukup sebagai lambang pengikat. Mereka menggunakan gembok sebagai lambang cinta abadi dan cinta mereka pun digembok. Di St. Petersburg, misalnya, gembok-gembok cinta yang sudah ditulisi nama kedua pengantin digantung di jembatan. Dan, anak kuncinya dibuang kesungai, biar gembok tak bisa dibuka lagi. Karena cinta yang dipersatukan tak boleh diceraikan lagi. Pemerintah Moskwa bahkan membuat pohon-pohon besi yang ditempatkan diatas jembatan Luzkhov, tak jauh dari Lapangan Merah. Di pohon-pohon besi itulah digantungkan gembok-gembok cinta dalam beraneka ragam ukuran. Sementara kunci-kuncinya dibuang ke sungai dan ditelan lumpur sungai di bawahnya.

Suatu tradisi yang indah, namun kenyataan berbicara tradisi saja tak cukup. Sampai hari ini angka perceraian di berbagai negara cenderung terus meningkat, tak terkecuali di Indonesia. Ada saja alasan orang-orang untuk bercerai. Mulai dari cinta berpindah ke lain hati, masalah tak bisa menghasilkan keturunan, kepuasan seksual, harta gono-gini dan lain-lain. Hari ini sebagai keluarga Kristen, dengan cara bagaimana Anda mempertahankan rasa cinta Anda kepada suami agar tetap membara walaupun berbagai tantangan datang silih berganti? Apakah cinta Anda seperti ombak lautan yang pasang surut berdasarkan cahaya bulan atau cinta Anda seperti cinta kasih Tuhan yang selalu setia memberikan cinta kasih melalui udara, sinar matahari dan rejeki dalam segala keadaan?

Agar cinta Anda tetap kuat seperti maut, Anda harus meniru cinta kasih Tuhan. Jangan mencintai suami Anda hanya karena kelebihan-kelebihan yang dia miliki, namun belajarlah mencintai kelemahan-kelemahan yang dia miliki. Tuhan memberikan Anda suami yang tidak sempurna agar Anda mampu mencintai dia dengan sempurna, karena Tuhan pun mencintai Anda yang tidak sempurna dengan sempurna. Happy Valentine. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Woman – Senin, 14 February 2011
Pertanyaan     : Apakah aku sudah sungguh-sungguh mencintai pasanganku?
Aplikasi          : Cintailah pasangan dengan sempurna
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk cinta-Mu yang sempurna untukku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar