Website counter

Senin, 28 Februari 2011

Bayar Harga

Baca : Matius 10 : 34 – 42
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Matius 10 : 38

Gereja kami memiliki satu jemaat bernama Paul yang tinggal di Kota Salatiga karena kebetulan tempat kerjanya berada di kota itu. Walaupun gereja kami berada di Kota Semarang dan dia sementara ini menetap di Kota Salatiga, saya sangat bangga dengan hati yang dia punya akan kesetiaannya mengikut Tuhan. Walaupun harus menempuh perjalanan pulang pergi yang cukup jauh, dia tidak pernah terlambat datang ibadah di hari minggu. Pernah satu kali di malam ibadah tengah minggu, hujan deras mengguyur Kota Semarang. Kami waktu itu berpikir dia kemungkinan besar tidak datang karena cuaca tidak bersahabat dan kami pun maklum seandainya dia tidak datang karena dari pagi sampai sore capai bekerja, di tambah harus menempuh perjalanan di tengah hujan. Tidak tega rasanya kalau memarahinya jika dia tidak datang. Namun dia datang, walaupun sedikit terlambat. Jarak yang jauh dan hujan lebat tak menghalanginya datang ibadah. Ketaatannya datang ibadah walaupun jauh, menohok saya dan beberapa rekan yang tinggal di pusat Kota Semarang karena kami kadang-kadang terlambat padahal jaraknya cukup dekat.

Ketika kita berjanji akan mengikut Tuhan, akan ada harga yang harus berani kita bayar. Kita harus rela menempuh jarak yang jauh kalau gereja kita cukup jauh dari rumah kita. Kita harus berani menjadi orang jujur dan mengasihi karena Tuhan pun melakukan itu. Kita harus berani mengajak orang mengenal Tuhan atau minimal mengajaknya datang ke gereja, sebagai bukti kita berani mati untuk Tuhan. Kita harus dengan sukacita tetap datang ibadah walaupun di hadang hujan lebat dan mungkin keuangan kita sedang bermasalah. Setiap kita memiliki salib yang berbeda-beda, namun seberat apapun salib kita, kita harus berani memikulnya dan membayar harga yang Tuhan minta yaitu mengasihi Tuhan di atas segala-galanya.

Ringkasnya : Kalau selama ini untuk datang ibadah saja kita sesuka hati, kalau cuaca cerah kita datang, kalau hujan kita bolos, bagaimana mungkin kita bisa berani mati untuk Tuhan? Kalau untuk mengasihi orang-orang disekitar kita yang masih kelihatan saja kita pilih-pilih, bagaimana mungkin kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan? Anda ingin layak di mata Tuhan? Pikul salib Anda dan lakukan apa yang Tuhan perintahkan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sudahkah aku memikul salib dan berkorban untuk Tuhan?
Aplikasi          : Tuhan sudah memikul salib, tirulah teladan Tuhan.
Doa                 : Tuhan, bantu Aku untuk mampu disiplin dalam datang ibadah dan melakukan segala perintah-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar