Website counter

Kamis, 10 Februari 2011

Mengingat Kebaikan Tuhan

Baca : Kisah Para Rasul 7 : 1 – 53
Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya. Kisah Para Rasul 7 : 53

Setiap kali saya pulang ke kampung halaman saya di Kota Majenang, saya selalu meluangkan waktu seorang diri untuk pergi ke kuburan. Di sana, saya mengunjungi makam Papa saya yang meninggal dunia pada bulan Agustus 2009. Waktu seakan berhenti ketika saya mulai membersihkan rumput-rumput liar di atas tanah dan mulai menabur bunga di atas pusaran Papa. Di sebuah bangku semen yang ada di sebelah makam Papa, saya biasanya duduk termenung mengingat masa-masa di mana Papa masih hidup dan melakukan banyak hal untuk saya. Keadaan pekuburan yang sepi namun sejuk karena terletak di daerah perbukitan membuat saya sadar bahwa kelak saya pun akan mati dan mungkin saya dikubur di area pemakaman itu.

Papa saya sudah meninggal dunia, namun kenangan-kenangan yang beliau tinggalkan selalu membekas dalam ingatan saya. Kenangan yang hanya bisa sedikit terobati ketika saya duduk disebelah pusarannya. Tak akan ada lagi Papa yang akan memarahi saya ketika saya pulang terlalu malam, tak akan ada lagi Papa yang memberikan saya motivasi di kala saya berbeban berat, tak ada lagi Papa yang akan mendengarkan keluh kesah saya yang tak bisa saya ceritakan kepada pembimbing rohani, bahkan pendeta sekalipun. Namun saya bersyukur karena saya masih memiliki Tuhan yang selalu ada dan selalu mau mendengarkan unek-unek yang terlalu rahasia untuk saya ceritakan.

Kita selalu bisa mengingat kebaikan orang-orang yang telah tiada dalam ingatan kita, namun apakah kita selalu mengingat kebaikan Tuhan? Banyak orang hari ini bersikap seperti bangsa Israel yang begitu mudah melupakan kebaikan Tuhan, sehingga Stevanus sampai berbicara lantang kepada mereka sesudah Yesus terangkat ke surga. Bangsa Israel adalah bangsa yang paling beruntung dimuka bumi karena kasih Tuhan senantiasa ada walaupun mereka murtad. Namun apa balasan mereka? Mereka melupakan segala kasih setia itu dan justru menyembah dewa-dewa buatan tangan mereka sendiri seperti sebuah anak lembu atau dewa molokh. Mereka menyalibkan Yesus dan menganggapnya sesat karena mengenapi hukum Taurat. Mereka pun menangkap dan membunuh murid-murid Yesus yang sungguh-sungguh mengajarkan dan menerapkan ajaran Tuhan. Hari ini bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda suka mengolok-ngolok dan mencari-cari kesalahan orang Kristen yang berusaha melakukan apa yang benar sesuai Alkitab? Apakah Anda benci orang Kristen yang dengan jujur menegor dosa Anda? Apakah Anda mulai melupakan kebaikan-kebaikan Tuhan dan hanya fokus pada masalah dan egoisme Anda? Apakah Anda lebih mengandalkan pengetahuan, uang, dan jabatan Anda melebihi Tuhan?

Ringkasnya : Jadilah seseorang yang tahu terima kasih dengan selalu mengingat kebaikan Tuhan dan mengasihi saudara-saudara Anda yang berusaha sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan. Kebaikan Tuhan sudah terlalu banyak buktinya, sekarang tinggal bagian Anda untuk membuktikan bahwa diri Anda mengasihi Tuhan. Hal itu bisa Anda lakukan dengan selalu belajar mengasihi saudara-saudara atau teman-teman yang Tuhan tempatkan di sekeliling Anda. Kalau Anda bisa selalu mengingat kebaikan-kebaikan orang yang mengasihi Anda, mengapa Anda tidak bisa selalu mengingat kebaikan Tuhan? • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah selama ini aku selalu mengingat kebaikan Tuhan?
Aplikasi          : Jadilah seseorang yang tahu terima kasih.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk segala kebaikan-Mu yang tak terhitung banyaknya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar