Website counter

Senin, 28 Februari 2011

Berani Mengakui Kesalahan

Baca : Galatia 2 : 11 – 14
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. II Petrus 3 : 15

Seorang menteri yang cukup populer di Jepang meminta maaf setelah sebuah fotonya di gedung parlemen dikritik lawan politiknya. Renho (42), mantan penyiar televisi dan kini Menteri Reformasi Administratif, tampil di Vogue Nippon edisi November. Dia sedang berpose di dekat tangga marmer gedung parlemen dengan rok pendek berwarna putih, jaket krem, dan sepatu bot berhak tinggi. Foto itu merupakan ilustrasi wawancaranya dengan majalah tersebut. Lawan politiknya segera mencela foto itu dan menyebutnya sebagai tidak pantas. Renho membela diri dengan mengatakan, foto itu diambil ketika parlemen sedang reses, Agustus lalu. "Saya menyesal jika foto itu tak pantas dan menimbulkan pertanyaan," ujarnya. Pengambilan foto di gedung parlemen untuk keperluan komersial tidak diijinkan. Renho mengatakan, foto tersebut diambil sebagai salah satu kegiatan politiknya. Renho yang keturunan Taiwan adalah salah satu dari dua menteri perempuan di kabinet, dia terkenal karena melakukan reformasi birokrasi.

Dalam budaya timur, apalagi bagi orang Jawa, menegor seseorang secara terang-terangan dianggap tidak pantas dan tidak sopan, apalagi kalau yang ditegur lebih tua. Tetapi, sebagai anak Tuhan, kita harus berani jujur menegur kesalahan seseorang dan lapang dada saat diri kita sendiri yang mendapat teguran. Petrus pernah mendapat teguran keras dari Paulus karena berlaku munafik saat mereka bertemu di Antiokhia. Petrus tidak dendam kepada Paulus dan memilih menginstrospeksi diri. Petrus pun mengakui kesalahannya dan dalam ayat yang kita baca saat ini, Petrus menyebut Paulus sebagai saudara yang terkasih.

Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf merupakan ciri kedewasaan rohani dan kerendahatian. Jangan malu meminta maaf kalau memang salah dan belajarlah dari kesalahan. Kita manusia memang tak pernah luput dari kesalahan, namun kita akan semakin lebih baik kalau dari kesalahan yang terjadi kita semakin bijaksana dan berkarakter. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Sabtu, 26 Februari 2011
Pertanyaan     : Apakah aku sudah dewasa secara karakter?
Aplikasi          : Mau belajar dari kesalahan.
Doa                 : Tuhan, berikan aku hati yang bisa menerima teguran dan berani memberikan teguran saat melihat ketidakberesan orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar