Website counter

Senin, 28 Juni 2010

Ren Zhe Ai Ren


By : Richard T.G.R

Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Efesus 4 : 28

Bacaan : Efesus 4 : 27 – 32

Pada masa Dinasti Han Timur (25 – 220 M), hidup seorang pegawai pemerintah bernama Chen Shi. Pada suatu malam setelah dia membaca sebuah buku, dia sadar bahwa ada seorang pencuri di balok atap, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa justru menyuruh salah satu bawahannya untuk memanggil anak dan cucunya. Setelah anak dan cucunya berkumpul, ia lalu bertanya jika ada orang jahat, apakah ia memang terlahir demikian? Anak dan cucunya lalu memberikan jawaban yang salah satunya berbunyi ada orang menjadi jahat karena lengah pada dirinya sendiri dan tidak berusaha memperbaiki sifat amoral mereka. Puas dengan jawaban mereka, Chen Shi lalu menyapa si pencuri dengan "saudara di balok atap" untuk turun. Begitu turun, anak dan cucunya menangkap dan hendak memukulinya, namun Chen Shi justru menyuruh mereka melepaskannya. Sebelum pencuri itu pergi, Chen Shi lalu memberikan 2 tumpuk kain untuk modal usaha kepada pencuri itu. Anak dan cucunya lalu bertanya mengapa dia melakukan itu. Chen Si menjawab bahwa melakukan perbuatan baik akan mengurangi satu orang jahat. Omongan itu menjadi kenyataan, pencuri itu kini menjadi penjual kain dan hidup jujur. (*Sumber : Buku Values for Success – Kindness, Elex Media Komputindo).

Ren Zhe Ai Ren = Kemurahan cinta pada sesama, sudahkah kita melakukan itu sebagai orang Kristen? Apakah menolong sesama menjadi habbit kita, atau itu hanya menjadi slogan kosong semata? Apapun pekerjaan kita saat ini, mari kita menjadi saluran berkat Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita. Belajarlah untuk memperlakukan orang yang jahat kepada kita dengan memberikan belas kasih sehingga berkuranglah satu orang jahat di bumi dan bertambahlah satu penghuni surga. Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi dan memberikan kesempatan pada kita untuk meniru teladan-Nya. Mari kita jalani setiap hari untuk mengajak sebanyak mungkin orang bertobat dengan menabur kebaikan. Jangan sia-siakan hidup kita yang singkat di dunia hanya untuk memikirkan keselamatan diri sendiri, namun selamatkanlah orang lain yang belum mengenal Kristus dengan kemurahan cinta pada sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar