Website counter

Selasa, 22 Juni 2010

Belajar dari Dubai

By : Richard T.G.R

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Yeremia 29 : 7

Bacaan : Daniel 2

Kota Dubai yang berpenduduk 2,2 juta jiwa ini memiliki apa saja, dan selalu dengan ukuran dunia. Orang terkaya di dunia ada di sini, begitu pula proyek-proyek paling hebat di dunia. Dubai bisa menimbun laut dengan cara yang canggih. Setelah laut ditimbun, muncul pulau-pulau baru yang diatasnya berdiri tegak hotel, apartemen, pusat belanja, sentra bisnis termewah dan terelit di dunia. Kota Dubai dahulu adalah padang pasir, namun mengapa kini disana banyak pohon bisa tumbuh?

Pemerintah Kota Dubai bekerja keras untuk menghasilkan pohon-pohon hijau. 2 meter di bawah permukaan tanah, dipasangi plastik tebal agar air hujan tidak menembus jatuh kedalam tanah. Lalu 15 cm dari permukaan tanah, dipasang selang yang pada waktu-waktu tertentu mengalirkan air sehingga walau hujan hanya turun 3 sampai 7 kali dalam setahun, aneka tumbuhan hijau bisa tumbuh. Biaya penanaman 1 buah pohon kurma berkisar 30 – 35 juta, bayangkan biaya yang dikeluarkan kalau mereka mengadakan penanaman 1 juta pohon seperti di Indonesia. Untuk mendapatkan air bersih, Kota Dubai menyuling air laut. Darimana Dubai dapat uang untuk membiayai semuanya itu? Minyak bumi, pemerintah kota menggunakan hasil penjualan minyak untuk kesejahteraan penduduk, membangun perekonomian dan lingkungan hidup yang memukau. Kemakmuran kota Dubai tidak jatuh dari langit namun, diusahakan oleh orang-orang yang mau sepenuh hati membangun negeri.

Bagaimana dengan Anda hari ini? Indonesia dianugrahi tanah yang subur dan luas, laut kita kaya dengan biota laut, curah hujanpun baik, namun sudahkah kita membangun Indonesia? Tuhan memerintahkan kita untuk mengusahakan kesejahteraan di manapun kita berada, mari kita bangun Indonesia dengan segenap talenta yang ada. Kalau Dubai kota kecil saja bisa, mengapa kita tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar