Website counter

Kamis, 10 Juni 2010

Jangan Undur dari Tuhan

By : Richard T.G.R

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Yesaya 55 : 6

Bacaan : Amsal 3 : 5 – 8

Serohani apapun diri kita beribadah atau melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tak pernah kebal dari dosa. Contoh sederhananya adalah saat pagi hari ketika kita mau memulai beraktifitas. Kita sudah bersaat teduh dan berdoa, namun saat di perjalanan kendaraan kita di potong secara mendadak oleh pengendara lain sehingga kita nyaris celaka. Tanpa sadar kita tentu akan mengumpat. Di kantorpun banyak godaan untuk berbuat dosa saat rekan kerja memusuhi, bos yang terlalu otoriter atau ada celah untuk kita bisa memanipulasi administrasi kantor.

Bicara dosa, banyak orang Kristen yang salah kaprah mengartikannya. Ada orang yang beranggapan kalau menjadi Kristen harus bebas dosa, padahal kita tidak akan bisa lepas dari dosa karena kita masih hidup di dunia. Beberapa waktu lalu salah satu anggota jemaat gereja kami keluar dari imannya pada Kristus. Pada waktu kami bertanya mengapa ia keluar dari jemaat, ia beralasan bahwa dirinya terlalu banyak dosa. Ia kembali jatuh dalam dosa yang sama yaitu percabulan sehingga ia memilih undur dari imannya. Ia pun sempat mengutip Wahyu 3:15 bahwa lebih baik ia menjadi pendosa sekalian daripada menjadi seorang Kristen yang selalu jatuh dosa.

Prinsip keliru seperti yang anggota jemaat kami alami itulah yang membuat banyak orang Kristen mengundurkan diri secara pengecut. Tuhan memilih kita menjadi anak-Nya bukan karena kita suci dari dosa, namun karena Ia sangat mengasihi kita. Ia tahu selama kita hidup di dunia, kita tak akan pernah bebas dari dosa, namun bagian kita adalah lawan dan kalahkan dosa atau kedagingan kita, bukan justru menikmatinya. Kalau kita jatuh dosa, datang dan minta ampun kepada Tuhan bukannya mundur. Analogi sederhananya adalah kalau tubuh kita kotor, kita tidak akan bunuh diri bukan, namun mandi untuk membersihkannya? Kalau tubuh kita kotor lagi? Ya mandi lagi. Karena kita sadar diri bahwa kita manusia berlumuran dosa yang telah Tuhan tebus sangat mahal, mari muliakan Tuhan dengan hidup kita.  

*Catatan : Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 23 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar