Website counter

Kamis, 24 Juni 2010

Pahlawan yang Dilupakan

By : Richard T.G.R

Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
II Raja-Raja 5 : 3

Bacaan : II Raja-raja 5 : 1 – 19

Berita tanah air beberapa waktu yang lalu di suguhi kisah menyedihkan sekaligus ironis tentang dua janda pahlawan yang harus berurusan dengan pengadilan hanya karena urusan rumah. Kedua suami janda ini adalah para tentara Indonesia yang dahulu berjuang membela NKRI pada masa Indonesia baru saja merdeka. Karena kecintaan mereka akan tanah air, keduanya mendapat gelar pahlawan dan mendapat rumah dinas. Kini setelah mereka berdua tiada dan istri-istri mereka sudah tua renta, beberapa pihak melupakan jasa mereka kepada negara dan memaksa para istri pahlawan ini berurusan dengan hukum hanya karena rumah dinas. Kisah memilukan ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang menuntut keadilan dan mahasiswa nyaris baku hantam dengan pihak keamanan saat menyaksikan sidang kedua istri pahlawan itu.

Renungan hari ini mengajak kita untuk mengingat kembali jasa-jasa orang yang turut andil membuat kita sukses hari ini, orang-orang yang mungkin tak kita ketahui namanya namun mengubah jalan hidup kita. Orang-orang itu mungkin guru sekolah minggu kita, orang yang menolong mengantarkan kita ke rumah sakit ketika kecelakaan di jalan, orang membiayai kuliah kita, orang yang rela mengorbankan kesenangannya untuk membuat kita bahagia hari ini, orang yang tetap mau menasehati dan menegor walaupun kita membencinya. Orang-orang itu mungkin hanya seperti anak perempuan yang ditawan Naaman, bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa, namun membuat Naaman bertobat hanya karena sebuah anjuran.

Hari ini orang-orang dunia begitu gampang melupakan jasa orang lain, namun sebagai anak Tuhan, mari kita belajar mengingat jasa orang-orang yang dahulu membantu dan mengasihi kita. Doakan mereka atau temui mereka kalau kamu bisa menemuinya hari ini, karena Tuhan ingin kita semua menjadi anak-anakNya yang tahu membalas budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar