Website counter

Kamis, 10 Juni 2010

Aturan

By : Richard T.G.R

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119 : 105

Bacaan : Mazmur 119 : 1 – 8

Dimanapun kita berada, kita tentu harus mentaati aturan atau norma. Ketika bekerja, kantor kita tentu memiliki aturan yang kadang berbeda dengan kantor lain. Ketika di gereja, di sana juga ada aturan. Ketika di jalan, kita menemui dan mentaati aturan lalu lintas. Ketika di lingkungan masyarakat, kita juga harus taat aturan. Di manapun, kita harus taat aturan yang berlaku, kalau tidak biasanya kita akan mendapatkan sanksi hukum atau sanksi sosial.

Kalau kita nekat melanggar aturan lalu lintas, menerobos lampu merah misalnya, sudah pasti kita akan di tilang dan kena denda. Kalau kita buang sampah sembarangan di lingkungan, kita akan menerima sanksi sosial berupa banjir karena got mampet. Kalau kita suka menyetel musik keras-keras di malam hari, sudah pasti tetangga kanan kiri tidak suka karena secara tidak langsung kita menggangu tidur mereka. Kita bisa sangat taat hukum di dunia, namun apakah kita juga sangat taat kepada hukum Tuhan? Jujur harus kita akui, kita sering melanggar hukum Tuhan. Kenapa kita berani melanggar hukum Tuhan? Karena kita biasanya tidak menerima konsekuensinya langsung, kita menganggap kasih setia Tuhan bisa di salahgunakan. Hukum dunia akan langsung memberi sanksi, misalnya denda kalau kita telat bayar listrik atau menerobos lampu merah, namun apa konsekuensi tidak mengasihi dengan tulus? Efeknya tidak langsung terasa, Tuhan pun tidak menghukum langsung, namun hari penghakiman itu tetap ada kelak.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, sudahkah kita mentaati hukum Tuhan sama seperti kita mentaati hukum yang berlaku di dunia? Mari kita belajar mentaati segala aturan Tuhan, karena aturan Tuhan yang kita taati akan membuat kita berjalan di jalan yang rata dan tidak tersandung.

*Catatan : Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 7 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar