Website counter

Kamis, 10 Juni 2010

Menyesuaikan atau Menyelesaikan?

By : Richard T.G.R

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Bilangan 13 : 30 – 32

Bacaan : Bilangan 13 : 1 – 33

Dijaman yang sedang krisis ini, tentu kita harus bijaksana dalam menggunakan uang. Namun, apa yang kita lakukan kalau pekerjaan atau penghasilan kita ternyata tidak mampu mendukung pengeluaran kita? Katakanlah kita hari ini hanya bekerja sebagai pelayan toko atau office boy dengan gaji antara lima ratus ribu sampai enam ratus ribu rupiah per bulan. Kita harus membiayai kebutuhan hidup orang tua yang sudah tidak bisa lagi bekerja, membantu membayar sekolah adik dan memenuhi kebutuhan kita sendiri. Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan di atas, sebagian besar kita biasanya akan menyesuaikan diri. Kita berusaha berhemat dengan makan ala kadarnya atau hanya makan dua kali sehari, kita berpergian ke sana ke mari menggunakan sepeda, atau kita tak pernah jajan dan membeli pakaian baru. Salahkah kita menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada? Tidak, tindakan kita benar. Kita berusaha mencukupkan diri dengan keadaan yang ada, kita tidak boros. Intinya kita berusaha menggunakan uang yang sedikit itu untuk membuat semua yang kita butuhkan cukup.

Namun, selalu menyesuaikan diri dengan keadaan bukanlah solusi terbaik. Hal ini terjadi karena setiap tahun kebutuhan hidup selalu meningkat, harga-harga barang selalu meningkat dan biasanya kenaikan gaji lebih sedikit dari kenaikan harga. Sangat jarang terjadi harga barang turun kecuali promo produk di mall, yang ada pasti setiap tahun harga semakin meningkat dan semakin kencang pula kita mengikat pinggang alias berhemat. Cara yang cukup bijaksana untuk membuat keuangan kita sehat dan bisa memenuhi kebutuhan yang ada adalah menyelesaikan masalah keuangan itu sendiri. Selain berhemat, kita juga berusaha mencari tambahan penghasilan selain pekerjaan utama kita. Setelah bekerja, kita bisa melakukan pekerjaan sambilan seperti mengajar les anak-anak, membuat artikel untuk kemudian dikirimkan ke berbagai penerbit seperti yang saya lakukan, berjualan pulsa elektronik, menjadi tukang ojek, atau membuat susu kedelai lalu menjualnya sendiri. Peluang usaha sesungguhnya ada di mana-mana tinggal mau atau tidak kita kreatif menggunakan modal kita yang sedikit untuk menambah penghasilan.

Contoh perbedaan antara menyesuaikan dan menyelesaikan adalah kisah 12 pengintai, kita akan belajar dari pengalaman bangsa Israel saat akan masuk tanah perjanjian. Ketika 12 pengintai pulang dari menjelajah tanah perjanjian selama 40 hari, mereka pulang dan melaporkan apa saja yang mereka lihat. Sepuluh pengintai berkata bahwa memang negeri itu makmur dan kaya raya, namun bangsa Israel tak mungkin bisa memiliki tanah itu karena bangsa yang menghuni dan mendiaminya adalah orang-orang raksasa dan jauh lebih kuat daripada mereka. Mereka bahkan mengibaratkan dirinya seperti belalang untuk menunjukkan betapa mereka tidak mungkin bisa menang. Sepuluh pengintai lupa bahwa Tuhan menyertai mereka. Mereka melihat tantangan yang ada dan mengukurnya dengan kekuatannya sendiri sehingga mereka patah semangat dan memilih mundur aja ah, takut. Lain cerita dengan 2 pengintai, Kaleb dan Yosua, mereka tahu bahwa memang kalau mengandalkan kekuatan fisik mereka tak mungkin menang di tambah bangsa Israel tak biasa berperang dan senjata mereka ala kadarnya. Namun Kaleb dan Yosua tahu Tuhan ada bersama mereka dan Tuhan sudah berjanji bahwa tanah itu adalah milik mereka. Karena percaya kepada kekuatan Tuhan, maka mereka berani berkata bahwa mereka pasti bisa memiliki tanah itu walaupun secara suara mereka kalah telak. Hasil akhirnya kita semua tahu, dari sekian ribu orang itu, hanya Kaleb dan Yosua yang akhirnya memiliki dan menikmati tanah perjanjian. Orang-orang seangkatannya semua mati di padang gurun setelah berputar-putar selama 40 tahun.

Setelah membaca kisah diatas, manakah yang Anda pilih? Apakah Anda akan tetap bertahan alias beradaptasi dengan kemampuan diri sendiri menghadapi problem Anda atau atau Anda bersikap seperti Kaleb dan Yosua yang menyelesaikan masalah karena percaya Tuhan beserta mereka. Anda dan saya adalah anak-anak Tuhan. Tuhan ingin hidup kita berkecukupan, namun kita juga harus mau berjuang memperbaiki nasib dan meningkatkan pendapatan, tak hanya pasrah menghadapi nasib dan merasa hidup kok semakin berat. Kaleb dan Yosua berhasil menduduki tanah perjanjian karena mau memperjuangkan janji Tuhan dengan menyelesaikan berbagai pertempuran dengan bangsa-bangsa yang menghuni tanah perjanjian. Hidup Anda akan berkecukupan kalau tak hanya sekadar menyesuaikan diri dengan keadaan namun berani membuat terobosan dan membereskan masalah yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar