Website counter

Kamis, 24 Juni 2010

Iman dan Perbuatan

By : Richard T.G.R

Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Yakobus 2 : 20

Bacaan : Yakobus 2 : 14 – 26

Brenda sedang tekun mengikuti les Bahasa Inggris selama beberapa bulan untuk meningkatkan skillnya. Sambil belajar secara teori di tempat kursus, Brenda juga berusaha mempraktekkan bahasa Inggris yang di pelajarinya saat bertemu klien-klien bos nya dari luar negeri ketika berkunjung ke Indonesia. Walaupun pada awalnya dia kerap salah-salah kata dan tata bahasa, namun pada akhirnya dia fasih berbahasa Inggris. Perjuangannya belajar bahasa Inggris tak sia-sia karena sekarang dia mampu mempraktekkannya.

Setiap kita sesungguhnya bisa berbahasa Inggris tanpa harus kuliah sastra Inggris atau mengambil kursus. Namun mengapa kebanyakan kita pas-pasan atau hanya bisa-bisaan bahasa Inggris padahal dari SD sampai SMA kita belajar bahasa itu? Jawabannya adalah kita jarang mempraktekkannya. Walaupun kita sarjana S2 sastra Inggris, kalau nggak pernah praktek ngomong bahasa Inggris sama bule-bule, kita akan kalah sama anak SMP yang sering praktek ngomong bahasa Inggris sama turis-turis mancanegara di hotel. Sama seperti bahasa, Firman Tuhan hanya menjadi iman yang kosong kalau setiap hari hanya kita baca, namun tak pernah kita praktekkan. Kita menjadi manusia bebal kalau tahu mengasihi itu hukum yang terutama, namun untuk menolong seorang nenek menyebrang jalan saja kita tak mau dengan alasan kurang kerjaan.

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati, itulah judul ayat renungan kita hari ini. Tuhan menilai imanmu bukan dari sudah berapa tahun kamu jadi Kristen, atau seberapa tekun kamu membaca Alkitab dan saat teduh. Tuhan menilai imanmu saat kamu mau selalu belajar mempraktekkan apa yang kamu baca dari Alkitab dalam kehidupanmu setiap hari. Memang ada kalanya kamu gagal dan jatuh, namun inilah proses menuju iman yang murni. Iman yang sejati adalah iman yang disertai perbuatan walaupun kita harus menyangkal kedagingan kita untuk mewujudkannya. Hari ini, iman seperti apa yang kamu punya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar