Website counter

Kamis, 31 Maret 2011

Kebebasan


Baca : Matius 25 : 14 – 30
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Matius 25 : 16

Almarhum Papa saya suka berkebun, oleh karena itu tak heran rumah saya di Kota Majenang ditanami banyak pohon seperti mangga, belimbing, sirkaya, rambutan, jambu, pisang, dll. Sebagai tukang kebun, Papa mempunyai cara yang unik dalam memperlakukan setiap pohon kesayangannya. Contohnya pohon belimbing yang tumbuh di kebun belakang dan pohon sirkaya yang tumbuh di halaman depan rumah. Untuk pohon belimbing, Papa kadang suka menebang ranting-rantingnya. Ketika saya bertanya buat apa, Papa menjawab biar ranting-rantingnya tidak rubuh dan merusak genteng. Alhasil si pohon belimbing tumbuh tidak terlalu tinggi dan rimbun. Sedangkan pohon sirkaya Papa biarkan tumbuh semaunya dan tak pernah dibabat ranting-rantingnya sehingga tumbuh rimbun dan berbuah banyak. Sehingga anak-anak tetangga kadang suka minta buah sirkaya dan kemudian memanjatnya. Pohon-pohon yang Papa tanam tidak punya kebebasan untuk tumbuh karena Papa yang menentukan apakah mereka boleh tumbuh atau bisa ditebang sewaktu-waktu.

Hidup kita semua jelas berbeda sekali dengan hidup pohon-pohon yang ditanam Papa saya. Kita memiliki kebebasan untuk menentukan kelak kita menjadi orang seperti apa, menjadi murid Yesus model apa, menjadi orang sekaya apa, menjadi orang sepintar apa, dll. Nggak ada seorang pun yang bisa mengekang kebebasanmu berekspreksi, bahkan negara kita Indonesia tercinta memberikan kebebasan kepada warganya untuk berekspresi. Contohnya kita boleh memeluk ajaran agama manapun tanpa paksaan, kita boleh unjuk rasa atau demo kalau nggak setuju dengan apa yang pemerintah buat (minta ijin aparat keamanan dahulu tentunya), kita boleh menyuarakan pendapat, kita boleh sekolah dimanapun kita suka asal kuat membayar dan memeras otak, kita boleh memilih gereja mana saja untuk kita berjemaat dan bertumbuh, dll. Pertanyaannya sekarang, apakah kebebasan yang Tuhan atau negara berikan, sudah kita gunakan untuk bertumbuh menjadi pribadi yang berkualitas, atau kita gunakan untuk malas-malasan? Apakah waktu 24 jam yang kita punya sudah kita gunakan untuk belajar, bekerja atau melayani sesama sebaik mungkin, atau kita gunakan untuk sekedar makan tidur, dan nonton tv?

Ringkasnya : Cara kita menggunakan kebebasan sangat menentukan apa yang kelak akan kita tuai. Hamba yang memiliki lima dan dua talenta menggunakan kebebasan tuannya untuk melakukan Sesuatu yang produktif sehingga mendapat upah dari tuannya, hamba yang memiliki satu talenta menggunakan kebebasannya untuk malas-malasan sehingga mendapat hukuman. Mana yang Anda pilih? Terserah Anda, namun pilihlah sesuatu yang membuat Anda bertumbuh sehingga semakin lama Anda menjadi pribadi yang semakin berkualitas. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Dengan cara seperti apa aku menggunakan kebebasanku?
Aplikasi          : Gunakan kebebasan yang kita punya untuk bertumbuh.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar bisa menggunakan kebebasan yang aku miliki untuk menghasilkan perbuatan-perbuatan yang terbaik. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar