Website counter

Kamis, 03 Maret 2011

Katharina Soehardi


Baca : II Korintus 9 : 6 – 15
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. II Korintus 9 : 7

Katharina (44) adalah seorang biarawati yang mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Bhakti Luhur Alma di Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Ada banyak tugas yang dilakukan Khatarina seperti mencuci pakaian 26 anak panti, menyediakan makanan, menyetrika pakaian mereka, mengepel lantai, merawat tanaman di halaman panti, sampai membuat tahu dan tempe yang akan dijual anak asuhannya. Meski dibantu dua rekan biarawati dan delapan tenaga pendamping yang direkrut dari warga sekitar lokasi panti, mengatasi 26 anak kebutuhan khusus dengan berbagai jenis kebutuhan yang berbeda-beda bukanlah pekerjaan mudah. Sejak panti itu berdiri tahun 1998, Katharina berjalan dari satu kampung ke kampung lain mencari anak berkebutuhan khusus untuk dirawat dan dididik. Di Panti Asuhan Bhakti Luhur Alma, anak-anak itu dididik untuk mandiri dan bersatu sebagai saudara. Tidak ada perbedaan anak berdasarkan suku, agama, ras ataupun golongan tertentu. Anak-anak makan satu meja dan tidur satu kamar dengan para suster pendamping.

Girls, apa yang membuat seorang Katharina selama 13 tahun sejak panti itu berdiri sampai sekarang dengan sepenuh hati melayani ABK dengan gaji yang terbilang tidak mewah dan hidup dalam kesederhanaan bersama anak-anak asuhnya? Kerelaan hati. Walaupun sangat melelahkan dan menuntut kesabaran sangat tinggi, beliau dengan penuh kasih melayani mereka. Hasilnya beberapa ABK itu ada yang sudah bekerja di sejumlah yayasan, dan sebagian lagi sedang kuliah. Walaupun dunia tak pernah tahu dedikasi beliau selama belasan tahun, beliau dengan setia melakukan apa yang menjadi panggilan hidupnya, melayani saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus.

Saat ini kalau kamu merasa jenuh dan beban dengan masalah yang kamu hadapi, belajarlah dari orang-orang seperti Khatarina. Saya percaya beliau pun sesungguhnya punya beban sama seperti kita semua, namun dia tetap semangat melayani Tuhan. Kalau kamu hari ini baru mengalami satu beban saja mengeluh dan ingin menyerah, bagaimana bisa kamu menjadi murid Yesus yang siap mati untuk Tuhan? Bagaimana mungkin kamu bisa mempraktekkan kasih kalau kamu selalu mengasihani diri sendiri? Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Harian Spirit Girls – Sabtu, 12 Maret 2011
Pertanyaan : Apakah selama ini aku suka mengeluh dalam menjalani hidup?
Aplikasi : Tetaplah melakukan yang terbaik walaupun tidak mendapatkan pujian.
Doa : Tuhan, berikan aku hati yang mau tulus dalam melayani. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar