Website counter

Selasa, 22 Maret 2011

Dibuang


Baca : Yehezkiel 28 : 11 – 19
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. Yehezkiel 28 : 17

Satu minggu yang lalu saya kembali melakukan bersih-bersih kamar dan merapikan beberapa barang yang selama ini kurang saya perhatikan, salah satunya koleksi cd-cd lagu saya. Saya kemudian membersihkan dan menyetel satu demi satu cd-cd itu. Ada beberapa cd yang masih bagus, namun ada beberapa yang sudah rusak sehingga tidak bisa menampilkan suara dan gambar saat saya setel. Akhirnya saya terpaksa membuang cd-cd lagu tersebut karena sudah tak bisa digunakan. Tak hanya cd, saya juga membuang beberapa bolpoin yang sudah kering tintanya sehingga tak bisa saya gunakan. Kenapa kita membuang suatu barang yang tadinya kita beli, kita gunakan atau kita simpan? Karena barang itu sudah tak menghasilkan sesuatu untuk kita.

Sebagai manusia ciptaan Tuhan, pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri, atau kepada saudara seiman, untuk apa sih Tuhan menciptakan kita? Apakah hanya sekedar memenuhi bumi, hanya sekedar kita hidup dan menghasilkan keturunan, apakah hanya sekedar lahir bertumbuh lalu mati, atau apa? Tuhan menciptakan kita semua untuk memuliakan nama-Nya dengan berbagai hal yang mampu kita lakukan. Kalau kita hari ini seorang penjahit, Tuhan ingin kita memuliakannya melalui hasil jahitan kita yang baik. Kalau kita seorang karyawan administrasi, Tuhan ingin kita memuliakan nama-Nya melalui hasil pekerjaan kita di kantor. Kalau kita seorang pelawak, Tuhan ingin kita bisa menghibur dan membuat orang tertawa melalui lelucon kita. Kalau kita seorang penulis, Tuhan ingin kita memuliakan Dia melalu hasil tulisan kita. Jadi sehebat apapun hasil pekerjaan kita dan setinggi apapun orang memuji kita, hendaknya kita tetap rendah hati dan berkata itu semua bisa terjadi karena Tuhan. Kita hanyalah alat-Nya. Sama seperti pohon yang berbuah lebat dan tidak bisa menikmati buahnya, namun orang yang menanam pohon itulah yang akan menikmati buahnya, demikianlah hidup kita. Oleh karena itu jangan kita sombong dan menganggap diri kita hebat karena kemampuan diri sendiri.

Iblis dahulu adalah malaikat Tuhan bernama Lucifer yang luar biasa dan Tuhan senang dengan pujian yang dia nyanyikan. Namun Tuhan membuang Lucifer karena dia lupa diri dan ingin menyamai Tuhan. Kita jauh lebih tidak sempurna daripada Lucifer, oleh karena itu hati-hati dengan benih-benih kesombongan. Tuhan benci kepada orang yang sombong dan Tuhan akan membuang orang yang sombong karena itu sama seperti kita melupakan Tuhan. Kita semua adalah manusia yang lemah dan tak punya kuasa apapun, oleh karena itu setinggi apapun Tuhan mengangkat hidup kita saat ini. Mari kita kembalikan segala hormat dan pujian hanya untuk Tuhan.

Ringkasnya : Jangan pernah mengesampingkan Tuhan dalam proses hidup apapun yang kita alami. Kita hari ini bisa menjadi orang hebat dalam bidang apapun, yang kita kuasai itu semua bisa terjadi karena Tuhan yang memakai kita. Sehingga jangan kita sombong. • Richard T.G.R

Pertanyaan       : Apakah selama ini aku menganggap diriku hebat?
Aplikasi            : Kita bisa hebat karena anugrah Tuhan saja.
Doa                  : Tuhan, ajar aku untuk selalu rendah hati dan sadar diri. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar