Website counter

Kamis, 03 Maret 2011

Berani Mengakui


Baca : Lukas 5 : 1 - 11
Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Lukas 5 : 8

Seorang teman pernah memberikan joke kepada saya tentang pemimpin di Indonesia. Dia berkata bahwa Indonesia nggak bakalan bisa berkembang apalagi maju kalau tidak mau berubah dalam caranya menggupas mangga. Saya kaget sekaligus bingung. Apa hubungannya menggupas mangga dengan nasib suatu bangsa. Teman ini lalu berkata rata-rata orang Indonesia menggupas mangga dari dalam ke luar, sehingga mata pisaunya mengarah ke orang lain di depannya. Orang Barat menggupas mangga dari luar ke dalam sehingga mata pisaunya mengarah ke diri sendiri dan itu membuat mereka sangat hati-hati. Walaupun ini hanya lelucon, namun ini memiliki makna yang sangat dalam untuk diri saya pribadi.

Harus mau kita akui beberapa pemimpin di Indonesia memiliki tabiat buruk yaitu tak mau mengakui kesalahan dan justru mencari kambing hitam untuk membersihkan namanya. Jarang kita dengar atau baca pemimpin departemen anu atau inu meminta maaf kepada rakyat Indonesia atau mengundurkan diri karena kinerjanya buruk. Bandingkan dengan negara Jepang yang para pemimpinnya dengan sangat gentle berani mundur dan meminta maaf kepada rakyat. Beberapa orang Kristen pun tanpa sadar tak mau mengakui dosa atau kesalahan di hadapan Tuhan atau manusia karena malu kalau kelihatan jelek. Meminta maaf dan mengakui kesalahan seakan menjadi aib, padahal orang-orang justru respect dan bisa memaafkan kalau dengan terus terang kita mengaku salah dan mau bertanggung jawab atas kesalahan itu.

Petrus adalah contoh nyata bagaimana Tuhan dengan mudah memberikan ampunan dan berkat bagi orang yang berani mengakui kesalahan. Petrus merasa tidak pantas diberikan berkat besar oleh Tuhan melalui tangkapannya karena merasa dirinya penuh dosa dan meminta Yesus pergi. Namun yang Yesus lakukan justru mengangkat Petrus menjadi penjala manusia. Cobalah Anda bayangkan, Anda mengakui kesalahan yang membuat perusahaan merugi ratusan juta kepada bos, si bos dengan enteng berkata nggak apa apa buat pengalaman dan Anda diangkat menjadi wakil bos. Luar biasa bukan? Itulah yang dialami Petrus. Sebagai Murid-murid Yesus, mari kita sama-sama belajar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan. Menyembunyikan kesalahan, melempar kesalahan kepada orang lain, atau tak mau mengakui kesalahan tak akan pernah membuat Anda di hormati dan dimaafkan orang lain. Contohlah Petrus sehingga Tuhan dan manusia memaafkan dan menghormati Anda. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Motivator – Rabu, 16 Maret 2011
Pertanyaan : Sudahkah aku menjadi seorang pribadi yang berani mengaku?
Aplikasi : Jadilah pribadi yang bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan.
Doa : Tuhan, bimbing aku agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar