Website counter

Kamis, 31 Maret 2011

Padamkan Panas Hati


Baca : Kejadian 4 : 1 – 16
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Kejadian 4 : 7

Seorang mantan pegawai sebuah bank di Kota Kudus, nekad membakar bekas kantornya dengan bantuan mertuanya dan dua orang sewaan pada tanggal 27 Maret 2011 lalu. Ia menyuruh dua orang sewaan itu melumpuhkan satpam bank, menyiramkan bensin ke seluruh ruangan kantor dan kemudian membakarnya. Mantan pegawai ini dan mertuanya berhasil ditangkap polisi namun kedua orang suruhannya masih buron. Menurut dugaan polisi, mantan pegawai ini melakukan tindakan tercela itu karena sakit hati dan berupaya melenyapkan dokumen bank tempatnya dahulu bekerja. Mantan pegawai ini oleh pihak bank diberhentikan secara tidak hormat karena menggelembungkan dan menggelapkan uang dan kredit nasabah senilai milyaran rupiah.

Panas hati, iri hati, sakit hati, atau apapun istilahnya, jika tidak segera dibereskan pasti akan menimbulkan efek yang negatif. Katakanlah kita memang tidak melakukan tindak kriminal, hati kita akan tetap bermasalah karena kita tidak mau membereskan. Kita pendam rasa sakit hati itu sehingga bisa memunculkan berbagai penyakit secara fisik seperti susah tidur, jantung, atau darah tinggi. Tuhan tahu bahwa hati kita bisa jahat oleh godaan iblis, oleh karena itu Tuhan mengajarkan kepada kita agar senantiasa jaga hati. Sewaktu masih belum ada Alkitab, Tuhan menasehati langsung kain agar ia tidak panas hati dan harus berkuasa atas godaan dosa. Namun Kain masa bodoh dan tetap melampiaskan nafsu jahatnya dengan membunuh Habel. Hasilnya Tuhan mengutuk dan menghukum Kain.

Tuhan sudah berikan kita rambu-rambu masalah hati, namun sudahkah kita mematuhi rambu-rambu itu, atau kita melanggarnya? Pilihan ada di tangan kita sendiri dan setiap pilihan membawa konsekuensinya masing-masing. Jika kita memilih melampiaskan sakit hati, maka hukuman dari Tuhan maupun undang-undang negara yang harus kita terima. Kalau kita membereskan sakit hati dengan melepas pengampunan dan membereskan sakit hati itu, maka damai sejahtera dan berkat yang akan kita terima.

Ringkasnya : jangan biarkan godaan dosa membuat kita jatuh, namun berkuasalah atas godaan dosa itu sehingga hidup kita senantiasa diberkati Tuhan dan hati kita senantiasa bersih. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku masih menyimpan dendam atau sakit hati?
Aplikasi          : Bereskan masalah dan lepaskan pengampunan.
Doa                 : Tuhan, lembutkan hatiku agar aku bisa mengasihi orang yang menyakiti hatiku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar