Website counter

Kamis, 31 Maret 2011

Kerikil


Baca : II Samuel 12 : 1 – 27
Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN. II Samuel 11 : 27

Saya suka jogging. Setiap dua atau tiga hari sekali, saya akan berlari di sebuah lapangan untuk menjaga kebugaran. Nah, satu hari seperti biasa saya jogging. Setelah memutari lapangan satu kali, saya merasa ada sesuatu yang aneh di sekitar kaki saya, seperti ada benda kecil yang mengganjal. Karena merasa tanggung saya terus berlari, namun semakin lama berlari sesuatu yang aneh itu semakin menganggu saja. Saya akhirnya berhenti berlari dan melepaskan sepatu. Sesuatu yang menganggu itu ternyata hanya sebuah kerikil kecil yang menyelip di kuku jempol. Walaupun hanya kerikil, saya tak mau ambil resiko kaki saya mengalami cidera yang lebih parah. Dengan hati-hati saya lalu meminjam gunting pada salah satu penjual minuman di lapangan itu, mengunting kuku dan mengeluarkan kerikil itu.

Dosa sama seperti kerikil. Walau kecil, godaan dosa bisa membuat kita gelap mata dan tega melakukan kejahatan berat walaupun kerohanian kita pada mulanya kuat. Daud jatuh dosa perselingkuhan bukan karena ada wanita genit yang merayunya, namun karena Daud tidak memilih pergi dan melawan godaan dosa saat melihat Batsyeba mandi. Sedikit demi sedikit Daud berusaha menutupi kejahatannya dengan kejahatan-kejahatan baru yang semakin tak manusiawi. Terakhir Daud tega membunuh Uria secara tidak langsung, walaupun Uria prajurit yang sangat setia bahkan termasuk salah satu pahlawannya (II Samuel 23 : 39). Akibat membiarkan kerikil dosa tertanam dalam hati dan pikirannya, Daud harus menerima hukuman yang sangat berat dan pedang tidak akan menyingkir dari keturunannya selamanya (II Samuel 12 : 10).

Ringkasnya : Kerikil dosa apa yang membuat Anda jauh dari Tuhan? Kerikil dosa apa yang membuat Anda takut memberitakan Firman Tuhan kepada orang lain karena Anda sadar bahwa Anda munafik kalau mengajarkan sesuatu yang tak bisa Anda lakukan? Untuk bisa menghilangkan kerikil dosa itu, Anda harus tulus mengaku dosa pada Tuhan atau hamba Tuhan dan Anda rela membuang kerikil dosa itu. Nila setitik, rusak susu sebelanga, buang kerikil dosa sebelum terlambat dan membuat Anda celaka. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku biarkan kerikil dosa tertanam dalam diriku?
Aplikasi          : Akuilah segala dosa yang ada pada diri sendiri kepada Tuhan.
Doa                 : Tuhan, kuatkan aku untuk berani mengakui segala dosa-dosa yang selama ini Aku sembunyikan dan tak mau aku akui. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar