Website counter

Kamis, 03 Maret 2011

Bersahabat dengan Masalah


Baca : Kejadian 45 : 1 – 28
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana. Amsal 24 : 16

Saya memiliki seorang teman bernama Widi yang tiga tahun lalu bekerja di sebuah perusahaan Farmasi. Karena perusahaan itu bangkrut, Widi pun menganggur. Setelah beberapa bulan menganggur, Widi bingung karena tak mendapat penghasilan dan pekerjaan. Akhirnya, dia memberanikan diri membuka usaha rias panggilan untuk menyambung hidup. Pada mulanya tidak gampang karena hanya satu dua orang yang mau memakai jasanya. Tetapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang mengenal dirinya dan memanggilnya untuk merias pengantin dan keluarga si pengantin. Setelah memiliki cukup uang, Widi membuka salon walaupun masih kecil. Saat saya bertanya, apakah dia menikmati pekerjaannya hari ini, dia menjawab bahwa dirinya menikmati dan berterima kasih kepada Tuhan karena dahulu dia kehilangan pekerjaan dan sementara waktu menjadi pengangguran.

Masalah akan selalu ada sepanjang kita hidup dan semua orang pasti mempunyai masalah. Kita tak bisa berkata masalahku lebih berat dari masalahmu atau dia tidak punya masalah karena sudah kaya atau sudah mapan. Kita kadang melihat orang bisa bahagia, namun belum tentu dia benar-benar bahagia karena bisa saja dia sedang menghadapi masalah berat. Lalu bagaimana cara kita agar tetap bisa bersukacita di tengah segala masalah yang datang silih berganti? Bersahabatlah dengan masalah. Membaca biografi Yusuf, akan kita dapati Yusuf mengalami banyak masalah. Namun kita bisa melihat bagaimana dalam setiap masalah Yusuf selalu bersahabat dengan masalah itu. ketika ia menjadi budak di rumah Potifar, ia bekerja dengan sungguh-sungguh. Ketika di penjara, Yusuf menjadi napi yang patuh sehingga kepala penjara mempercayakan semua tahanan kepada Yusuf. Ketika juru minuman lupa akan janjinya, Yusuf tak bersungguh-sungguh. Hasil akhirnya Yusuf dimuliakan Tuhan.

Keluarga yang dikasih Tuhan, jika hari ini Tuhan ijinkan kita mengalami masalah, mari bersahabat dengan masalah itu. Menggerutu, menangis, menyalahkan keadaan, atau mengasihani diri sendiri tak akan pernah membuat kita bertumbuh. Belajarlah dari Yusuf sehingga setiap masalah yang kita hadapi akan menjadi batu loncatan untuk semakin berkualitas baik di mata Tuhan maupun manusia. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 3 Maret 2011
Pertanyaan : Bagaimana sikapku selama ini saat menghadapi masalah?
Aplikasi : Bersahabatlah dengan masalah.
Doa : Tuhan, berikan aku hati yang mau bersahabat dengan masalah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar