Website counter

Kamis, 17 Maret 2011

Bell’s Palsy


Baca : Matius 12 : 33 – 37
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. Yohanes 13 : 35

Bell’s Palsy merupakan suatu kondisi saat terjadi kelumpuhan pada otot wajah sehingga wajah menjadi perot dan sulit digerakkan. Sampai saat ini belum jelas penyebabnya. Namun, gangguan ini diperkirakan terjadi karena radang pada syarat wajah akibat infeksi virus. Disebut Bell’s Palsy karena pada abad ke 19 Sir Charles Bell adalah dokter yang pertama kali mendeskripsikan kondisi tersebut. Gejala Bell’s Palsy terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya berupa rasa sakit di belakang atau di depan telinga, berkurangnya kemampuan mengecap rasa, kesulitan untuk makan dan minum, rasa kaku pada wajah atau wajah tertarik ke satu sisi, kesulitan untuk memejamkan mata, dan mengeluarkan air liur karena tidak dapat mengontrol otot wajah. Orang awam sering menganggapnya sebagai stroke karena gejalanya mirip. Bedanya, Bell’s Palsy tidak mematikan dan pada umumnya membaik setelah 2 atau 3 bulan. Meski demikian ada sekitar 15 – 20% penderita yang mengalami kelumpuhan otot wajah lebih dari itu. Bahkan ada yang permanen.

Kalau Bell’s Palsy mirip dengan stroke tapi bukan stroke, dalam Kekristenan pun ada orang yang mirip Kristen tetapi bukan Kristen. Ciri sederhana seorang Kristen yang tak bisa dibantah adalah dia saling mengasihi (Yoh 13:35). Dalam tindakan nyata ia akan begitu mudah menaruh belas kasihan saat ada temannya maupun seseorang yang sama sekali tidak ia kenal butuh pertolongan. Ia segera membantu saat ada seseorang meminta bantuan kepadanya. Ia mudah mengampuni kesalahanan orang. Ia tidak menyimpan iri hati kepada saudaranya yang jauh lebih beruntung taraf hidupnya. Ia sedikit bicara tentang firman Tuhan dan lebih banyak mempraktekkan firman Tuhan.

Hari ini banyak orang-orang yang mirip Kristen, namun bukan Kristen. Hal ini terbukti dari beberapa kejadian nyata yang sering terjadi disekitar kita. Beberapa orang Kristen begitu mudah kawin cerai padahal setiap minggu ia rajin ke gereja. Beberapa orang Kristen suka curi-curi waktu kerja dan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan. Beberapa orang Kristen suka pergi ke pelacuran. Bukan wewenang saya dan Anda untuk menghakimi, namun dari kejadian ini kita bisa melihat dan kemudian mengoreksi diri, apakah kita benar-benar sudah menjadi seorang Kristen yang saling mengasihi dan mampu melawan dosa? Atau kita begitu mudah kompromi dengan dosa sambil mengajukan seribu satu alasan?

Ringkasnya : Tuhan kita mengajarkan dan mempraktekan kasih, sebagai murid-Nya hendaknya kita meniru apa yang sudah dia perbuat. Jaga hidup kita seturut kehendaknya sehingga dunia bisa melihat kita berbeda dan melakukan apa yang Kristus ajarkan. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah aku sungguh-sungguh menjadi seorang Kristen?
Aplikasi : Lakukan apa yang Yesus ajarkan.
Doa : Tuhan, sertai aku supaya senantiasa mampu melakukan segala ajaranmu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar