Website counter

Kamis, 17 Maret 2011

Hati-hati Gunakan Jejaring Sosialmu!


Baca : Yakobus 3 : 1 – 12
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. Lukas 6 : 45

Menjadi bintang memang tak mudah. Setiap pernyataan dan tindakannya pasti menjadi perhatian umum. Namun, kalau soal berpendapat di situs jejaring sosial, kita yang bukan orang terkenal pun jelas tidak boleh sembarangan, apalagi sampai menjelek-njelekan nama orang lain. Pemain Liverpool, Ryan Babel, mengungkapkan perasaannya dengan memasukkan gambar wasit Howard Webb memakai atribut MU melalui Twitternya, hanya beberapa saat setelah kekalahan Liverpool melawan MU pada laga Piala FA. Gara-gara ulahnya, badan sepak bola Inggris, FA, mengancam memberikan hukuman, walaupun akhirnya dibatalkan. Babel juga punya catatan buruk dalam menggunakan Twitter. Pada musim sebelumnya, dia membuat marah manajernya dengan mengeluhkan bahwa ia dipinggirkan saat timnya bermain melawan Stoke. Pada Piala Dunia 2010 lalu, Babel pun nyaris membuat semua pemain Belanda dilarang bertanding gara-gara dia mempublikasikan cuplikan rekaman salah seorang rekan satu timnya yang menghina rakyat Maroko.

Jejaring sosial memang sangat penting dan menunjang kebutuhan kita dalam berkomunikasi dan menunjukkan jati diri. Namun hati-hatilah dalam mengungkapkan pendapat, sekalipun itu adalah kejujuran kita dalam mengungkapkan isi hati. Belajarlah menuliskan atau memberikan satu pendapat yang sopan dan membangun dalam akun jejaring sosial karena semua orang punya harga diri dan perasaan. Katakanlah kita memang benci atau iri dengan tindakan atau keberhasilan seseorang, jangan mengolok-olok atau mencaci makinya walaupun jujur kamu iri hati kepadanya. Saya tidak mengajari Anda munafik, namun hendak mengajari Anda dalam hal menguasai diri. Orang yang tak kenal Tuhan seenaknya saja mengeluarkan isi hatinya dan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Namun kita sebagai anak Tuhan harus mampu menguasai diri saat iblis menyebarkan pikiran-pikiran jahat.

Ringkasnya : Sebagai anak Tuhan kita harus mampu mengendalikan pikiran kita untuk selalu memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Apa yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai. Hati2 gunakan jejaring sosial Anda! • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apa saja yang selama ini aku tulis dalam jejaring sosialku?
Aplikasi : Berpikir jernih dahulu sebelum memutuskan.
Doa : Tuhan, ajar aku agar hati-hati dalam perkataan, tulisan, atau apapun yang aku kerjakan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar