Website counter

Kamis, 03 Maret 2011

Hajaran Tuhan


Baca : Hakim-hakim 2 : 6 – 23
Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain. Hakim-hakim 2 : 19

Beberapa waktu lalu saat saya sedang berkumpul dengan beberapa teman satu fakultas yang sudah lulus dan bekerja di berbagai perusahaan, ada seorang teman yang curhat tentang beban hidupnya. Dia merasa Tuhan kok tidak adil kepada-Nya, karena dia sedang terlilit masalah hutang di sana-sini, usahanya sepi dan dia sendiri mengalami masalah kesehatan di paru-parunya. Saya hanya diam mendengar keluhannya. Setelah dia selesai mengeluh, saya lalu bertanya gaya hidup apa yang selama ini dia jalani. Dia lalu bercerita bahwa kebiasaannya merokok dan judi bola tak pernah berhenti sejak kuliah. Bangun tidur pun tak tentu karena suka begadang tiap malam sehingga tokonya kadang buka kadang tutup. Mendengar hal ini, saya memberikan solusi agar dia merubah kebiasaannya. Bukan Tuhan yang memberikan penderitaan, namun dia sendiri yang tidak sadar bahwa dirinya sendiri yang membuat hidupnya menderita.


Keluarga yang dikasihi Tuhan, diantara kita kadang memiliki pola pikir seperti teman saya ini. Kita mengira penderitaan yang terus-menerus kita alami terjadi karena Tuhan pilih kasih atau Tuhan tidak lagi mengasihi kita. Memang ada kalanya Tuhan mengijinkan penderitaan datang untuk mendewasakan dan membuat iman kita bertumbuh. Tetapi yang sering terjadi, penderitaan kita alami karena pola hidup yang tidak sesuai firman Tuhan. Usaha akan sepi bahkan bangkrut kalau kita malas bangun pagi dan buka toko plus melayani pembeli dengan ramah. Kesehatan akan bermasalah kalau kita tidak disiplin menjaga pola hidup sehat. Keuangan bermasalah kalau kita tidak mau mengelola uang yang Tuhan percayakan dengan bijak. Kita tanpa sadar seperti bangsa Israel yang berkali-kali Tuhan berikan hukuman agar jera namun tak kunjung bertobat. Saat hidup berkelimpahan, kita lupa dengan Tuhan. Saat hidup susah barulah kita taat dan minta tolong kepada Tuhan. Pantaskah kita disebut Kristen yang setia kalau iman kita pasang surut?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kasih setia Tuhan selalu ada baik saat kita taat maupun melupakan-Nya. Mari kita belajar untuk tahu terima kasih dengan setia mengikuti Tuhan dalam segala keadaan, baik saat susah maupun senang, saat sehat maupun sakit, dan saat berkelimpahan ataupun berkekurangan. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 6 Maret 2011
Pertanyaan : Apakah aku seorang Kristen yang setia?
Aplikasi : Belajar setia mengikut Tuhan dalam segala keadaan.
Doa : Tuhan, ajar aku untuk setia melakukan kebenaran-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar