Website counter

Sabtu, 31 Maret 2012

Sekedar Tahu

Baca : Ulangan 11 : 8 – 32
Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk. (Ulangan 11 : 26)

Beberapa waktu lalu PT Kereta Api Indonesia (KAI) wilayah DKI Jakarta membuat beberapa kebijakan untuk memaksa para penumpang yang nekat duduk di atas gerbong kereta untuk tidak melakukan hal nekat itu. KAI membuat alat yang bisa menyemprotkan cairan berwarna ke arah para penumpang yang nekat duduk di atas gerbong. Kebijakan ini hanya dipatuhi kurang lebih satu minggu, karena timbul tindak anarkis dari beberapa penumpang yang merusak pos jaga tempat alat penyemprot dipasang. Beberapa satpam yang berjaga pun luka-luka dipukuli. KAI lalu membuat tiang penampar, yang akan menampar penumpang yang nekat berada di atas gerbong. Kebijakan ini sempat diprotes banyak orang karena dinilai bisa membuat penumpang jatuh dan mungkin meninggal dunia. KAI menjawab bahwa sebelum kereta berangkat sudah diberikan peringatan melalui pengeras suara, secara undang-undang pun para penumpang ini sebetulnya tidak boleh naik ke atas gerbong.

WANITA, ada beberapa orang yang sebenernya udah tahu apa yang dia lakukan itu nggak bener dan membahayakan nyawanya sendiri, namun berulangkali mereka melakukan itu. Saat terjadi kecelakaan, mereka menuding pemerintah atau orang lain bersalah, padahal dirinya sendiri yang tidak taat hukum walau tahu hukum. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk orang yang tahu Firman Tuhan, hapal ayat-ayatnya, namun kita suka melanggar aturan main yang jelas-jelas udah Tuhan buat? Kalau kamu saat ini tertimpa musibah atau cobaan karena kebodohanmu melanggar Firman, jangan salahkan Tuhan atau orang lain, karena  sudah melanggar aturan yang sudah Tuhan buat.

WANITA saya percaya Anda sudah tahu Firman, dan itu semua sudah baik. Namun alangkah baiknya kalau tidak hanya sekedar tahu, namun juga mematuhinya. Belajar dari pengalaman bangsa Israel yang jatuh bangun karena suka melanggar Firman, marilah kita menjadi anak Tuhan yang patuh akan hukum Tuhan maupun negara. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 26 Maret 2012
Pertanyaan     : Apakah aku menjadi pelaku firman?
Aplikasi          : Jadilah pelaku firman.
Doa                : Tuhan, ajar aku mentaati firmanMu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar