Baca : Ulangan 11 : 8
– 32
Lihatlah,
aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk. (Ulangan 11 : 26)
Beberapa waktu lalu PT
Kereta Api Indonesia (KAI) wilayah DKI Jakarta membuat beberapa kebijakan untuk
memaksa para penumpang yang nekat duduk di atas gerbong kereta untuk tidak
melakukan hal nekat itu. KAI membuat alat yang bisa menyemprotkan cairan
berwarna ke arah para penumpang yang nekat duduk di atas gerbong. Kebijakan ini
hanya dipatuhi kurang lebih satu minggu, karena timbul tindak anarkis dari
beberapa penumpang yang merusak pos jaga tempat alat penyemprot dipasang.
Beberapa satpam yang berjaga pun luka-luka dipukuli. KAI lalu membuat tiang
penampar, yang akan menampar penumpang yang nekat berada di atas gerbong.
Kebijakan ini sempat diprotes banyak orang karena dinilai bisa membuat
penumpang jatuh dan mungkin meninggal dunia. KAI menjawab bahwa sebelum kereta
berangkat sudah diberikan peringatan melalui pengeras suara, secara
undang-undang pun para penumpang ini sebetulnya tidak boleh naik ke atas
gerbong.
WANITA, ada beberapa orang yang sebenernya udah tahu apa
yang dia lakukan itu nggak bener dan membahayakan nyawanya sendiri, namun
berulangkali mereka melakukan itu. Saat terjadi kecelakaan, mereka menuding
pemerintah atau orang lain bersalah, padahal dirinya sendiri yang tidak taat
hukum walau tahu hukum. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk
orang yang tahu Firman Tuhan, hapal ayat-ayatnya, namun kita suka melanggar aturan
main yang jelas-jelas udah Tuhan buat? Kalau kamu saat ini tertimpa musibah
atau cobaan karena kebodohanmu melanggar Firman, jangan salahkan Tuhan atau
orang lain, karena sudah melanggar
aturan yang sudah Tuhan buat.
WANITA saya percaya Anda sudah tahu Firman, dan itu semua
sudah baik. Namun alangkah baiknya kalau tidak hanya sekedar tahu, namun juga
mematuhinya. Belajar dari pengalaman bangsa Israel yang jatuh bangun karena
suka melanggar Firman, marilah kita menjadi anak Tuhan yang patuh akan hukum Tuhan
maupun negara. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Senin, 26 Maret 2012
Pertanyaan : Apakah aku menjadi pelaku firman?
Aplikasi : Jadilah pelaku firman.
Doa : Tuhan, ajar aku mentaati
firmanMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar