Website counter

Sabtu, 31 Maret 2012

Bahasa Isyarat

Baca : Galatia 6 : 1 – 10
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6 : 2)

Pernahkah kamu melihat seorang tuna wicara atau tuna runggu berkomunikasi? Mereka akan menggerakan tangannya sambil saling memandang saat berbicara satu sama lain. Sebetulnya kalau kita amati baik-baik, orang itu tidak asal-asalan menggerakan tangan, namun memiliki pola tertentu. Orang-orang menyebutnya sebagai bahasa isyarat, yang sangat berguna bagi saudara-saudara kita yang tuna rungu maupun tuna wicara.

Berabad-abad lalu para tuna rungu dan tuna wicara diperlakukan tak manusiawi. Masyarakat sering bertindak kejam dan bengis karena menganggap orang-orang ini terkena kutukan. Bahkan ada beberapa negara yang sengaja memasukkan orang tuna rungu dan tuna wicara ke tempat pengasingan. Ada pula yang sengaja dibunuh. Selama ratusan tahun mereka sangat menderita sampai akhirnya pada abad 16, seorang tabib bangsa Italia bernama Jerome Cardin berempati pada orang-orang tuna rungu dan tuna wicara. Jerome lalu menciptakan suatu abjad gerakan jari yang bisa digunakan sebagai sarana berkomunikasi. Usaha Jerome ini tak langsung sukses karena baru pada abad ke 17 orang mulai mengenal bahasa isyarat. Abad ke 18 untuk pertama kalinya didirikan sekolah umum bagi tuna wicara di Leipzig, Jerman.

Jagoan Kristus, kasihilah temanmu yang tuna rungu maupun tuna wicara. Jangan menghina atau mengucilkan mereka, namun jadilah sahabat yang mau menolong memanggul beban mereka dengan kamu berusaha belajar bahasa isyarat sehingga kamu tahu apa yang mereka ucapkan dan mereka tahu apa yang kamu katakan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Jumat, 23 Maret 2012
Pertanyaan     : Apakah aku mengasihi temanku yang memiliki keterbatasan?
Aplikasi          : Kasihilah teman yang memiliki keterbatasan.
Doa                : Tuhan, ajar aku berempati dengan kekurangan temanku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar