Website counter

Sabtu, 31 Maret 2012

Layanan Purna Jual

Baca : I Petrus 4 : 7 – 11
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (I Petrus 4 : 10)

Kurang dihargai. Itulah yang saya rasakan beberapa waktu lalu ketika membeli 2 dus minuman ringan. Selama kurang lebih 6 bulan belakangan ini, saya mempunyai usaha sampingan berjualan minuman ringan dan membelinya di sebuah agen. Pada waktu pertama kali membeli, sang agen memberikan ucapan manis bahwa dia siap mengantarkan pesanan kapan pun walau hanya satu dus. Saya pegang ucapannya, dan beberapa waktu kemudian saya pesan lagi 2 dus via sms, saya memesan pagi hari dan meminta barang dikirim sore.

Namun respon yang saya terima mengecewakan dan membuat saya sakit hati. Agen tersebut justru menegor saya agar jangan memesan dadakan karena dia sedang berada di luar kota. Dia justru meminta saya ambil sendiri kalau buru-buru, padahal tempatnya cukup jauh. Dia meminta saya memahami dia, bukan penjual yang memahami pembeli. Saat itu juga saya langsung membatalkan order dan memesan langsung kepada distributornya, yang saat itu berjanji besok pagi dikirim. Saya kecewa pada agen bukan karena barangnya tak bisa diantar, namun karena pelayanannya yang buruk.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, pengalaman saya di atas kiranya membuka mata kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapapun. Sebagai pedagang, apakah kita sudah memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan kita, meskipun mereka membeli hanya sedikit? Sebagai karyawan, sudahkah kita memberikan pengabdian terbaik pada tempat kita bekerja? Sebagai istri, apakah kita sudah melayani suami sebaik mungkin walau pun tubuh kita lelah setelah seharian bekerja? Sebagai suami, apakah kita sudah menjadi kepala keluarga yang melayani istri dan anak-anak kita? Jangan hanya pintar mencari pembeli, namun kita tak pintar menjaga hatinya sehingga ia tak menjadi pelanggan yang setia. Jangan hanya bisa memberi uang belanja pada istri, namun kita tak mau peduli dengan beratnya tanggung jawab istri dalam mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Layanilah siapapun dengan baik karena itu menandakan kita memelihara kepercayaan mereka. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 05 Maret 2012
Pertanyaan     : Sebaik apakah aku melayani sesamaku?
Aplikasi          : Layanilah siapapun dengan baik.
Doa                : Tuhan, ajar aku memiliki hati yang melayani. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar