Website counter

Jumat, 23 Maret 2012

Bersyukur Atas Kegagalan

Baca : Lukas 22 : 24 – 38 dan Lukas 22 : 54 – 62
Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku." (Lukas 22 : 34)

Adalah hal yang lumrah kalau kita mengadakan acara selamatan jika mendapat berkat. Contoh sederhananya kita mengadakan syukuran karena berhasil lulus kuliah dengan nilai yang cukup baik. Keluarga kita mengadakan pesta karena baru saja mendapatkan momongan, atau teman kita berpesta karena baru saja memiliki sebuah rumah baru. Lalu pernahkah kita dengar atau melihat orang mengadakan syukuran karena baru saja mendapat musibah atau kegagalan?

WANITA, bagaimana cara pandang kita tentang kegagalan? Apakah kita melihat kegagalan itu sebagai sesuatu yang harus diratapi siang dan malam, atau kita bisa melihat berkat dibalik kegagalan sehingga kita tetap mampu mengucap syukur? Sebuah kalimat bijak berkata kegagalan adalah guru yang terbaik, dan itu adalah benar adanya. Banyak penemu-penemu besar semacam Edison, Wright bersaudara, atau James Watt, yang berguru pada guru terbaik bernama kegagalan. Kalau kita berpikir para penemu itu dahulu adalah orang yang cerdasnya luar biasa dan punya banyak duit sehingga bisa menunjang keinginan mereka menciptakan sesuatu, kita salah besar. Kebanyakan para penemu kecerdasannya sama seperti kita dan hartanya pun tak berlimpah ruah. Mereka bisa berhasil karena terus menerus mencoba dan memandang kegagalan itu sebagai sukses yang tertunda.

WANITA, Alkitab pun menulis kisah Petrus yang gagal bersedia mati dan masuk penjara bersama-sama Yesus. Dalam kisah sebelumnya, Petrus pun akhirnya tenggelam saat berjalan di atas air. Meskipun Petrus bisa dikatakan murid yang gagal, namun Yesus menaruh harapan besar padanya agar kelak bisa menguatkan murid-murid yang lain. Petrus beda dengan Yudas karena Petrus belajar bertumbuh dari kegagalan sedangkan Yudas memilih bunuh diri saat mengalami kegagalan mengikut Yesus. Kalau saat ini kita merasa menjadi orang yang gagal baik dalam hal rohani atau hal duniawi, belajarlah melihat kegagalan sebagai hal yang harus disyukuri dan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Selasa, 20 Maret 2012
Pertanyaan     : Apakah aku belajar dari kegagalan?
Aplikasi          : Belajarlah melihat kegagalan sebagai hal yang positif.
Doa                : Tuhan, ajar aku memandang positif kegagalan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar