Baca : Lukas 22 : 24
– 38 dan Lukas 22 : 54 – 62
Tetapi
Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan
berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
(Lukas 22 : 34)
Adalah hal yang lumrah
kalau kita mengadakan acara selamatan jika mendapat berkat. Contoh sederhananya
kita mengadakan syukuran karena berhasil lulus kuliah dengan nilai yang cukup
baik. Keluarga kita mengadakan pesta karena baru saja mendapatkan momongan,
atau teman kita berpesta karena baru saja memiliki sebuah rumah baru. Lalu
pernahkah kita dengar atau melihat orang mengadakan syukuran karena baru saja
mendapat musibah atau kegagalan?
WANITA, bagaimana cara pandang kita tentang kegagalan?
Apakah kita melihat kegagalan itu sebagai sesuatu yang harus diratapi siang dan
malam, atau kita bisa melihat berkat dibalik kegagalan sehingga kita tetap
mampu mengucap syukur? Sebuah kalimat bijak berkata kegagalan adalah guru yang
terbaik, dan itu adalah benar adanya. Banyak penemu-penemu besar semacam
Edison, Wright bersaudara, atau James Watt, yang berguru pada guru terbaik
bernama kegagalan. Kalau kita berpikir para penemu itu dahulu adalah orang yang
cerdasnya luar biasa dan punya banyak duit sehingga bisa menunjang keinginan
mereka menciptakan sesuatu, kita salah besar. Kebanyakan para penemu
kecerdasannya sama seperti kita dan hartanya pun tak berlimpah ruah. Mereka
bisa berhasil karena terus menerus mencoba dan memandang kegagalan itu sebagai
sukses yang tertunda.
WANITA, Alkitab pun menulis kisah Petrus yang gagal bersedia
mati dan masuk penjara bersama-sama Yesus. Dalam kisah sebelumnya, Petrus pun
akhirnya tenggelam saat berjalan di atas air. Meskipun Petrus bisa dikatakan
murid yang gagal, namun Yesus menaruh harapan besar padanya agar kelak bisa
menguatkan murid-murid yang lain. Petrus beda dengan Yudas karena Petrus
belajar bertumbuh dari kegagalan sedangkan Yudas memilih bunuh diri saat
mengalami kegagalan mengikut Yesus. Kalau saat ini kita merasa menjadi orang
yang gagal baik dalam hal rohani atau hal duniawi, belajarlah melihat kegagalan
sebagai hal yang harus disyukuri dan membuat kita menjadi manusia yang lebih
baik. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Selasa, 20 Maret 2012
Pertanyaan : Apakah aku belajar dari kegagalan?
Aplikasi : Belajarlah melihat kegagalan sebagai
hal yang positif.
Doa : Tuhan, ajar aku memandang
positif kegagalan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar