Website counter

Sabtu, 31 Maret 2012

Hadiah

Baca : Matius 19 : 27 – 30
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (Matius 19 : 27)

Suatu hari ini saya dibuat marah oleh ulah keponakan saya. Baru tiga hari yang lalu kami sekeluarga mengajaknya makan di McDonald, namun hari ini ia minta lagi. Padahal paket makanan yang diberikan orang tuanya kemarin hanya dihabiskan setengah dan saya tahu dia sebetulnya kurang suka makan ayam goreng. Setelah diselidiki, rupanya dia ia minta makan lagi di McDonald karena ingin memiliki hadiah mainan yang selalu diberikan dalam paket tertentu. Bagi anak seusianya, mainan tersebut sangat mengoda dan indah sehingga ia berusaha mengumpulkan seri mainan yang diberikan. Bukan makanan yang dia mau, namun hadiahnya sehingga kami menasehati agar ia mampu menahan diri.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, hampir semua produk menawarkan hadiah untuk menarik konsumen. Bank-bank berlomba menarik nasabah dengan mengadakan undian berhadiah, sembako macam kopi dan susu mengadakan undian berhadiah, dll. Semuanya itu dilakukan agar konsumen tertarik dan membeli lebih.

Tuhan pun sebetulnya pakar marketing yang handal. Mengapa? Apakah karena ia memberikan upah pada orang-orang yang mau menjadi murid-Nya? Saat Petrus bertanya apa yang bisa Tuhan berikan padanya, Tuhan memberikan jawaban yang membuat mereka sangat semangat (ayat 28 dan 29). Lalu, apakah kita sebagai murid Yesus jaman sekarang akan tetap setia pada Tuhan kalau Tuhan tidak memberikan hadiah atas kesetiaan kita? Kalau kita tetap miskin dan sakit-sakitan, padahal kita setia menjadi muridNya, apakah kita akan mundur?

Jawaban kita yang jujur akan menunjukkan seberapa tulus kita menjadi murid. Kalau kita menjadi murid Yesus supaya diberkati, keuangan oke, kesehatan oke, keluarga penuh damai sejahtera, semuanya dicukupi, motivasi kita tak ada bedanya dengan motivasi keponakan saya yang mengejar hadiah mainan. Jadilah murid yang mengejar tujuan utama, bukan hadiah, yaitu masuk ke rumah Tuhan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 22 Maret 2012
Pertanyaan     : Masih setiakah aku mengikut Tuhan?
Aplikasi          : Kejarlah tujuan utama.
Doa                : Tuhan, bantulah aku untuk berubah lebih dahulu agar bisa menggubah orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar