I Petrus 5 : 1 – 11
Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (I Petrus 5 : 8)
Saya
memiliki kebiasaan selalu membawa jas hujan ke mana pun pergi. Ketika saya
pergi untuk mengajar, saya selalu membawa jas hujan dalam tas punggung. Ketika
saya pergi hangout atau jalan-jalan menggunakan sepeda motor, di bawah jok
sepeda motor selalu tersedia jas hujan. Cuaca yang tidak menentu seperti pagi
hari panas terik dan siang hari mendadak hujan, membuat saya selalu membawa jas
hujan baik saat cuaca mendung maupun saat matahari bersinar terik. Hal ini
mencegah saya jatuh sakit gara-gara kehujanan, sehingga dengan kesehatan yang
terjaga saya bisa terus menulis dan mengajar.
WANITA, selalu membawa jas hujan hanyalah
salah satu contoh cara kita menjaga kesehatan tubuh. Masih banyak lain masalah
berjaga-jaga secara jasmani. Pertanyaannya, apakah kita juga selalu
berjaga-jaga secara rohani? Firman Tuhan dalam beberapa kesempatan selalu
mengingatkan kita untuk berjaga-jaga agar tidak jatuh dalam pencobaan. Sudah
baik kalau saat ini kita memiliki beberapa kebiasaan seperti selalu saat teduh
setiap hari, selalu mengikuti ibadah minggu, aktif dalam pelayanan, rajin
perpuluhan, rajin berdoa, selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan
saudara seiman, dll. Saya salut dan mengucapkan selamat kalau sudah melakukan
semuanya itu, namun kewaspadaan selalu perlu. Tidak jaminan kalau kita sudah
melakukan semua hal di atas, iblis lantas lari dan tidak berani ganggu kita.
Yesus Anak Allah yang sempurna saja iblis goda, dan dia masih menunggu
kesempatan (Lukas 4:13), apalagi kita manusia yang tidak sempurna.
Iblis tidak pernah menyerah atau biarkan kita
radikal melayani Tuhan. Makin kita banyak memberi untuk Tuhan, makin tinggi
pula kewaspadaan kita karena iblis akan semakin cerdik gunakan segala cara
untuk menjatuhkan kita. Iblis bisa gunakan Firman Tuhan yang diputarbalikkan,
atau saudara seiman yang kebetulan tidak rohani untuk menjatuhkan kita. Oleh
karena itu mari kita saling menguatkan dan menjaga satu sama lain. Kita bukan
superwoman rohani, sehingga mari saling melengkapi satu sama lain karena kita semua
menanggung pergumulan yang sama. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Sabtu, 24 Maret 2012
Pertanyaan : Apakah aku senantiasa berjaga-jaga?
Aplikasi : Berjaga-jagalah senantiasa.
Doa : Tuhan, ajar aku saling
menguatkan satu sama lain. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar