Website counter

Selasa, 27 Maret 2012

Berhenti Mengasihani Diri

Baca : Filipi 2 : 1 – 11
Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2 : 4)

Richard adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Ketika masih duduk di bangku SD, kakak-kakaknya sudah duduk dibangku SMA dan Universitas. Karena perbedaan umur inilah Mamanya suka membanding-mbandingkan dirinya dengan kakaknya. Dalam beberapa kesempatan Mama berkata kedua kakaknya jauh lebih cerdas, rajin, dan suka menolong ortu, nggak seperti dirinya yang malas, nggak berprestasi di sekolah, dan susah diatur. Di keluarga lain, ada seorang anak bernama Charles yang menjadi anak pertama dari dua bersaudara. Sebagai anak tertua, kedua ortunya lebih membela dan selalu menuruti keinginan sang adik. Ketika sang adik minta ini dan itu, kedua ortu begitu mudah memberi. Namun ketika giliran Charles meminta, ortunya berkata nggak usah, buat kamu itu nggak penting.

Guys, apakah kamu pernah mengalami hal ini dalam keluargamu? Apakah kamu dibanding-bandingkan atau diperlakukan tak adil dalam masalah kasih sayang yang ortu berikan? Kita memang nggak bisa memungkiri ada ortu yang berlaku kurang adil kepada anak-anaknya, tak sedikit pula ortu yang suka membanding-mbandingan anaknya sendiri. Namun ketahuilah bahwa mereka sesungguhnya mengasihimu, meskipun dalam tindakannya itu menyakitimu. Mereka membandingkan karena ingin kamu bisa seperti saudaramu, mereka tak selalu menuruti kemauanmu karena kamu lebih dewasa dan dianggap bisa mengalah untuk saudaramu. Berhentilah mengasihani diri sendiri dan jangan menganggap ortumu jahat.

Satu tindakan yang harus kamu lakukan untuk berhenti mengasihani diri sendiri adalah membantu orang lain. Dengan membantu orang lain kamu akan bisa melihat dan merasakan masih banyak orang yang lebih menderita dan susah daripada kamu. Surat Paulus yang kita baca saat ini ditulis Paulus bukan saat ia sedang duduk enak-enakan di taman, namun ia sedang meringkuk dalam penjara yang pengap dan dingin. Surat-suratnya selalu berisi nasehat yang menguatkan karena ia tidak memikirkan dirinya sendiri, namun memikirkan murid-murid lain seperti Timotius, Filemon, atau Titus. Bantulah orang lain, maka kamu akan bersukacita dengan hidupmu. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Anak Muda – Kamis, 22 Maret 2012
Pertanyaan     : Apakah aku mengasihani diri sendiri?
Aplikasi          : Menolong orang lain akan membantu diri sendiri.
Doa                : Tuhan, ajar aku memikirkan kebutuhan orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar