Website counter

Minggu, 01 Agustus 2010

Hati Yang Teduh


Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4 : 23

Bagi Anda yang pernah berlibur atau sekolah di negara-negara Eropa, Jepang atau kota-kota besar di Amerika, akan Anda dapati bahwa trotoar jalannya lebar dan teduh karena penuh pepohonan. Udara pun relatif bersih dari polusi. Sangat menyenangkan bisa berjalan di trotoar tersebut karena umumnya arealnya terbangun dari batu granit dan marmer. Sebagian trotoarnya bahkan dihiasi kembang aneka warna. Paduan kembang berwarna pink, merah hati, putih, kuning dan ungu membuat kawasan untuk pejalan kaki itu tampak sangat elegan dan cemerlang. Para walikota di negara-negara itu sengaja mendesain trotoar yang sangat nyawan untuk warganya dan turis mancanegara agar mereka dengan senang hati berjalan kaki dan betah menikmati pemandangan yang menyejukkan hati. Karena sangat bersih, lapang dan nyaman, para penduduk kota tanpa perlu disuruh akan memilih berjalan kaki dan secara otomatis mengurangi polusi. Tak cukup hanya trotoarnya yang luar biasa, para penduduk kota juga dengan kesadaran sendiri membuat bangunan-bangunan yang enak dipandang dan bersih sehingga membuat para wisatawan ramai-ramai berfoto di depannya.

Kembali ke negara Indonesia, bagaimana keadaan trotoar jalan di kota-kota besar negara kita? Ah, tak perlu saya jelaskan. Anda sudah tahu jawabannya bukan? Kalau sebuah jalan yang lapang, hijau, dan nyaman membuat kita yang berjalan di atasnya betah atau sekadar duduk-duduk di tepinya, bagaimana dengan hati kita? Amsal berkata hati kita memancarkan kehidupan, namun bagaimana cara Anda menjaga suasana hati? Apakah Anda selalu menjejali hati Anda dengan pikiran negatif, kekuatiran, marah, takut atau dendam, sehingga orang merasa malas bergaul dengan Anda? Apakah Anda isi hati Anda dengan kedamaian, sukacita, keramahan, rendah hati, dan kasih sehingga orang merasa nyaman dekat dengan Anda dan mendapatkan kedamaian? Bicara masalah hati, hanya Anda sendiri yang bisa menentukannya. Anda membaca renungan ini bisa mendapat pencerahan atau dukacita, itu adalah pilihan Anda. Anda mau mengisi hati Anda dengan amarah atau sukacita, itu juga pilihan Anda. Orang lain hanya sekedar membantu, namun Anda sendiri yang menentukan.

Segala tingkah laku, kebiasaan dan tutur kata Anda berasal dari hati Anda, oleh karena itu isi selalu hati Anda dengan hal-hal yang membangun. Amsal 17 : 22 berkata Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Isi hati Anda dengan hal-hal yang menyenangkan dan membangun sekalipun Anda mengalami keadaan-keadaan yang buruk. Pertanyaan sekarang, bagaimana caranya tetap gembira di tengah keadaan yang sulit? Mengucap syukurlah dalam segala keadaan. Mengucap syukurlah Anda masih bisa bernafas hari ini, mengucap syukurlah karena seluruh organ tubuh Anda masih bekerja dengan baik, mengucap syukurlah Anda hari ini bisa makan, dll. kebahagiaan yang Anda resapi dalam hati akan memancar keluar dan membawa kedamaian bagi orang-orang disekitar Anda. Apapun masalah dan problema yang Anda hadapi sekarang, mengucap syukurlah karena itu membuat Anda semakin lebih bertumbuh baik secara rohani maupun jasmani. Jadilah pembawa damai seperti yang Yesus harapkan. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar