Website counter

Rabu, 11 Agustus 2010

Menghitung Hari


Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90 : 12

Bacaan : Mazmur 90 : 1 – 12

Ketika hari-hari mulai menginjak tanggal tua, apa yang biasanya terlintas dalam benakmu, terutama untuk kamu yang sudah bekerja? Waktunya gajian, karena duit sudah menipis, betul nggak? Kita mulai menghitung hari kapan bos akan memberi gaji. Bagi kita yang kuliah di luar kota, kita berharap banget ortu menstransfer duit tepat pada waktunya untuk bayar kost, untuk makan, dll. Di akhir bulan, apapun pekerjaan kita, tanpa sadar kita semua jadi rajin menghitung hari dan melihat tanggalan karena akan menerima gaji. Sambil menunggu gaji di berikan, tentu aja kita nggak mungkin duduk bengong nggak ngapa-ngapain, namun kita tetap rajin bekerja memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan atau rajin belajar bagi yang sekolah supaya dapat nilai bagus.

Selama kita hidup dan bekerja, kita bisa sangat jeli menghitung hari saat mendekati gajian, namun pernahkah kita menghitung hari untuk Tuhan? Apakah kamu pernah menghitung berapa umurmu sekarang dan apa aja yang udah kamu lakukan buat Tuhan? Apakah dalam masa muda atau masa singlemu kamu sudah memberikan kontribusi terbaik untuk Tuhan? Apakah kamu pernah membayangkan alangkah indahnya tinggal di surga dan menerima upah dari Tuhan? Girls, hidup kita di dunia sangat singkat. Kalau kita cukup beruntung bisa berumur sampai 70 or 80 tahun, berarti waktu kita lumayan banyak untuk melayani Tuhan. Namun gimana kalau Tuhan hanya memberi kamu waktu 30 or 40 tahun aja untuk hidup? Nggak ada yang tahu kapan kita mati. Bisa aja kita mati waktu tua, namun bisa juga kita mati waktu muda.

Musa mengajarkan kepada kita untuk menghitung hari sehingga beroleh kebijaksanaan. Mari kita belajar memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama selama kita masih hidup melalui talenta dan kemampuan yang Tuhan percayakan. Berhitunglah apa saja yang sudah kamu lakukan hari ini untuk Tuhan sehingga kamu akan mengerti bahwa setiap detik sangat berarti. Waktu yang berlalu tak akan pernah kembali, oleh karena itu gunakan waktumu dengan bijaksana. • Richard T.G.R


Catatan : Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Senin, 30 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar