Website counter

Selasa, 17 Agustus 2010

Kemenangan Bukanlah Segalanya

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3 : 11

Bacaan : Pengkhotbah 3 : 1 – 15

Richard Milhous Nixon berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat pada tahun 1968 karena kegagalan pemerintahan Johnson untuk memecahkan perang Vietnam. Pada tahun 1972, Nixon kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden. Untuk menang, Nixon menghalalkan segala cara dan trik kotor. Nixon menyuruh semua staff kampanyenya untuk melakukan apapun agar menang. Para stafnya menelepon perusahaan pizza dan memesan ratusan pizza untuk dikirim ke kantor kandidat lainnya. Mereka menyebarkan berita bahwa kampanye pesaingnya di tunda. Mereka menelepon ruang pertemuan dan meminta agar pemesanan tempat kandidat lainnya di batalkan. Trik kotor yang paling terkenal dan membuat Nixon jatuh adalah ulah tim kampanyenya yang secara diam-diam masuk dan memasang perangkat penyadap di markas partai Demokratik di gedung Watergate.

Nixon akhirnya memang memenangkan pemilu dan berhasil menjadi presiden untuk kedua kalinya, namun masa pemerintahan keduanya adalah masa paling bermasalah diantara semua presiden Amerika manapun. Banyak pejabat negara di hukum karena terlibat skandal Watergate dan Nixon sendiri terpaksa mengundurkan diri. Akhir karir Nixon sangat buruk karena dia melakukan tindakan sangat tercela untuk menang. Seorang pemenang sejati tidak harus selalu menang dalam segala persaingan. Dunia bisnis memang kejam dan keras, namun hal ini tidak menjadi alasan kita menghalalkan segala cara untuk menguasai pasar dan menghancurkan para kompetitor kita. Kemenangan dan kekalahan seperti dua keping mata uang yang tak dapat di pisahkan. Saat kalah, kita belajar legowo dan menghargai orang yang jauh lebih hebat dari kita. Saat menang, kita belajar rendah hati dan tetap menghormati para kompetitor kita yang secara tidak langsung memacu kita untuk menang. • Untung Budiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar