Website counter

Minggu, 01 Agustus 2010

Kasih


Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17 : 17

Bacaan : I Korintus 13 : 1 – 13

Beberapa waktu yang lalu, saya berkenalan dengan seorang kakak yang memiliki adik yang lumpuh sehingga terpaksa duduk di kursi roda. Pertemuan kami sangat singkat, namun dari hidupnya saya belajar arti mengasihi. Sang adik waktu itu ingin datang dalam suatu acara pertemuan di luar kota. Walaupun sibuk bekerja, sang kakak rela cuti dan mendampingi adiknya pergi. Saya merasa tertusuk saat melihat betapa baik sang kakak mengambilkan segala kebutuhan adiknya, membantu mendorong kursi rodanya ke sana kemari, mengambilkan makanan atau minuman, mendampingi selama acara, bahkan dengan panik mencari sang adik ketika mendapati dia tidak ada di kamar setelah di tinggal sejenak untuk mengikuti acara outbond. Tanpa berkhotbah, sang kakak mengajarkan arti mengasihi tanpa syarat.

Girls, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu menjadikan kasih hanya sebatas slogan atau mempraktekkan kasih dalam kehidupanmu sehari-hari? Semua orang Kristen tahu apa itu kasih, hapal ayat-ayat tentang kasih, namun sudahkah kita mengasihi bahkan untuk orang-orang yang justru membuat kita rugi saat kita mengasihinya? Banyak orang begitu gampang mengasihi saat ada timbal balik, namun hendaknya kita bisa mengasihi tanpa syarat karena Tuhan pun tak pernah mengajukan syarat untuk mengasihi kita. Tuhan rela mati untuk kita bahkan saat kita masih hidup dalam dosa. Kalau kita memang sungguh-sungguh menghargai kasih Tuhan, mari kita belajar mengasihi sesama di sekitar kita walaupun merugi dan mengorbankan kesenangan kita.

Khotbah yang benar-benar menyentuh bukanlah khotbah dengan kata-kata yang merdu atau mengutip ayat-ayat Alkitab. Khotbah yang menyentuh dan membuat orang bertobat adalah hidupmu sendiri. Mari kita mengasihi dalam perbuatan, tak semata slogan, karena perintah Tuhan yang terutama adalah kita harus mengasihi Tuhan dan sesama. • Richard T.G.R


Catatan : Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Kamis, 12 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar