Website counter

Rabu, 11 Agustus 2010

Menista Tuhan


Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya. Bilangan 14 : 22 – 23

Bacaan : Bilangan 14 : 1 – 38

Lelaki ini tampaknya tak pernah kapok mendekam di balik jeruji besi. Derrick Gautheraux (24) pingsan dipukul korbannya ketika sedang berusaha masuk ke sebuah rumah mobil. Padahal, calon korbannya adalah seorang nenek berusia 82 tahun. Nenek itu baru saja keluar dari rumah sakit karena kakinya patah. Dengan bantuan tongkatnya, dia dapat menghajar Gautheraux hingga semaput pada akhir pekan lalu (Minggu, 1 Agustus 2010). Rupanya Gautheraux baru saja dilepaskan dari penjara New Orleans, Louisiana, AS, pada malam sebelumnya. Akibatnya, dia harus kembali ke penjara lagi dengan jaminan sebesar 50.000 dollar AS.

Efek sikap bebal atau tak pernah kapok melakukan suatu kesalahan dan dosa pasti akan membuat seseorang semakin menderita. Kalau di Amerika, seorang pemuda harus semaput di hajar seorang nenek karena bebal terus menerus mencuri, kisah yang sama juga ada di Alkitab. Alkitab menulis bangsa Israel selalu diberkati Tuhan dengan banyak sekali kejadian ajaib sejak mereka keluar dari tanah Mesir. Nah, saat mereka hendak masuk tanah perjanjian, kembali mereka bersungut-sungut dan justru ingin kembali ke tanah Mesir, ingin kembali menjadi budak. Sebetulnya, sepanjang perjalanan mereka ke tanah perjanjian, sudah tak terhitung berapa banyak mereka bersungut-sungut, namun Tuhan selalu panjang sabar. Kesabaran Tuhan akhirnya habis sudah ketika Israel tak mau menerima tanah perjanjian padahal mereka sudah tiba di perbatasan tanah itu. karena bujukan Musa, Tuhan tak jadi memusnahkan Israel dan menghukum mereka berputar-putar di gurun selama 40 tahun. Cobalah Anda bayangkan setiap hari selama 40 tahun Anda berjalan dan hanya melihat pasir. Hasil akhir perjalanan Anda adalah mati karena Anda tak boleh masuk tanah perjanjian. Sangat menyiksa dan pekerjaan yang sia-sia, tetapi inilah upah sebuah kebebalan.

Renungan hari ini hendak mengajak kita merenung sejenak, apakah kita dalam hal-hal tertentu juga bebal dalam melakukan firman Tuhan atau melakukan nasehat orang tua kita? Apakah Anda termasuk orang yang bebal karena selalu mengeluh ini dan itu masalah pekerjaan, padahal banyak rekan-rekan Anda menjadi pengangguran di luar sana? Apakah Anda menjadi orang yang bebal dengan mengeluhkan keadaan fisik Anda yang sehat namun kurang enak di pandang, padahal banyak rekan-rekan Anda terbaring di rumah sakit karena penyakit mematikan dan di vonis mati? Apakah Anda termasuk orang bebal karena mengeluhkan keadaan Anda yang hanya bisa makan nasi dengan lauk ala kadarnya dan tidur di kamar berdinding tembok, padahal saudara-saudara kita di Irian Jaya untuk mandi saja setengah mati. Mereka kekurangan makan dan banyak yang kekurangan gizi karena gagal panen dan kekeringan. Hari ini, masihkah Anda dapat mengucap syukur dengan tulus dan tidak mengeluh ini itu kepada Tuhan? Jangan pernah membanding-mbandingkan keadaan Anda dengan orang lain karena setiap orang mempunyai tantangannya sendiri-sendiri. • Richard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar