Website counter

Selasa, 17 Agustus 2010

Satu Jalan


Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14 : 6

Bacaan : Yohanes 14 : 1 – 14

Manusia adalah mahluk yang jenius karena diciptakan serupa dengan Allah. Tak yang tidak bisa manusia lakukan, bahkan untuk hal-hal yang dahulu dianggap mustahil kini menjadi kenyataan karena ide dan tindakan manusia. Manusia dahulu hidup dalam kegelapan diwaktu malam dan kesusahan dalam mendapatkan cahaya, sekarang manusia bisa memperoleh terang hanya dengan menyalakan lampu. Dahulu manusia kesulitan berkomunikasi dengan seseorang yang berada ribuan kilometer jauhnya, kini manusia dalam hitungan detik sudah bisa berkomunikasi. Dahulu manusia tidak bisa terbang sampai ke bulan, kini hal itu dianggap biasa karena adanya pesawat luar angkasa. Dahulu mengirim data harus menunggu berhari-hari, sekarang hanya dalam hitungan detik kita bisa mengirimkan data via e-mail. Namun sehebat apapun manusia menciptakan segala sesuatu di dunia, ada satu hal yang tak mungkin bisa dilakukan manusia.

Manusia dengan caranya sendiri tidak mungkin bisa masuk surga. Ada beberapa orang beranggapan kalau mereka banyak beramal, suka menolong, rajin bekerja atau melakukan banyak kebaikan maka mereka bisa selamat masuk surga. Mereka berkata nanti amal dan dosanya ditimbang. Mana yang lebih berat, itulah yang menentukan. Kalau lebih berat amalnya, dia akan masuk surga. Kalau lebih berat dosanya, dia akan masuk neraka. Logika yang cukup masuk akal, tetapi marilah kita kembali berlogika. Logika dan kenyataan berbicara dosa kita pasti jauh lebih banyak. Tak percaya? Cobalah hitung berapa kali Anda jatuh dosa satu jam saja secara jujur dan hitung pula amal baik Anda selama satu jam. Lalu kalau Tuhan mengukur manusia pantas masuk surga atau neraka dengan timbangan, bagaimana nasib orang-orang miskin yang tak punya duit buat beramal? Bagaimana nasib orang-orang cacat yang tak bisa menolong orang lain? Ada lagi orang yang berkata kalau dia menyiksa diri dengan pantang makan ini dan itu, hidup di gunung alias menyepi, atau kadang memukuli dirinya saat jatuh dosa, maka Tuhan akan mengampuni dan melihat pengorbanan orang tersebut. Logika orang itu pun menjadi salah karena Tuhan menciptakan manusia bukan untuk menderita atau tak bisa bersosialisasi dengan lingkungannya. Tuhan ingin kita menikmati hidup, bukannya menyiksa diri sendiri.

Tiket masuk surga atau cara masuk surga tak bisa di beli dengan cara apapun, sehebat apapun kita mengemukakan logika yang kadang masuk akal namun salah. Satu-satunya cara masuk surga hanyalah melalui Yesus karena Ia sudah membayar lunas harga untuk masuk surga. Karena Yesus sudah membayarnya, Yesus tentu saja berhak memberikan tiket itu kepada orang-orang yang percaya Dia memberikannya dengan gratis dan mengenal diri-Nya. Mengenal Yesus disini bukan hanya kita sekedar percaya lalu urusan selesai. Namun mengenal Yesus berarti kita berusaha mengetahui seperti apa sih Yesus itu, bagaimana sifatnya, apa impian Yesus, apa yang Yesus inginkan setelah kita memperoleh keselamatan, dll. Sebagai orang Kristen, sudahkah kita mengenal Yesus dan melakukan apa yang Dia inginkan dalam hidup kita? Tiket masuk tak bisa kita dapat hanya dengan modal percaya saja, tetapi kita harus mau melakukan apa yang Bapa ingin kita lakukan. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga (Matius 7 : 21). • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar