Website counter

Minggu, 01 Agustus 2010

Makanan Rohani


Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Ibrani 5 : 13

Bacaan : Ibrani 5 : 11 – 14

Bagi kita yang sudah berkeluarga, tentu kita pernah merasakan bagaimana rasanya membujuk anak kita makan. Sebagai orangtua, kita tentu berharap anak kita tumbuh besar, cerdas, kuat dan tak sakit-sakitan, dan sumber energi anak adalah makanan bergizi yang dia makan. Kalau ogah makan, tentu pertumbuhannya terganggu dan sakit-sakitan. Solusi untuk masalah ini biasanya kita memberikan susu. Susu mengandung berbagai zat gizi yang bisa menunjang kebutuhan anak yang susah makan. Dengan minum susu, orangtua tidak terlalu kuatir lagi tentang pertumbuhan anak, namun tentu anak tetap dilatih untuk doyan makan nasi, buah, sayur atau daging, sebanyak yang anak bisa makan.

Kalau secara fisik, susu adalah makanan untuk anak-anak dan kelak setelah dewasa anak harus biasa makan makanan keras supaya terus tumbuh, bagaimana dengan Anda? Makanan rohani seperti apa yang Anda makan? Banyak diantara kita sudah lama menjadi Kristen, namun masih seperti anak kecil. Kita suka mendengar khotbah yang memotivasi, yang memberkati, namun berapa banyak diantara kita sakit hati kepada pendeta yang khotbahnya keras dan menegor dosa-dosa Anda? Berapa banyak diantara kita suka dengan ayat-ayat yang memberkati, namun ogah membaca ayat yang berisi hukuman Tuhan dan perintah-perintahNya yang keras? Berapa banyak diantara kita hanya mau di puji namun tak mau di tegor dan dibimbing oleh pendeta?

Tuhan tentu tak ingin, kita bertahun-tahun menjadi Kristen, hanya mau enaknya, namun tak mau ikut menderita bersama-Nya untuk bekerja diladangnya Tuhan. Renungan ini kiranya menjadi koreksi untuk Anda belajar rendah hati menerima Firman Tuhan yang keras supaya kerohanian Anda tumbuh layaknya orang Kristen yang dewasa secara pemikiran dan pelayanan. • Richard T.G.R


Catatan : Artikel ini dimuat di Renungan Musa – Kamis, 12 Agustus 2010

1 komentar: