Website counter

Sabtu, 30 Juni 2012

Menerima Teguran

Baca : Yohanes 14 : 1 – 12
Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. (Yohanes 14 : 3)

Setiap orang pasti pernah menerima teguran. Lalu perasaan apa yang biasanya kita rasakan saat menerima teguran? Marah, malu, dan mungkin merasa terhina. Kalau orang yang menegur kita adalah pimpinan kita, orang yang kita hormati, atau orang yang memiliki kekuasaan, biasanya kita tak akan berani membantah dan patuh, namun apa jadinya bila yang terjadi sebaliknya. Kita adalah atasan, lalu ada salah satu pegawai menegur kita?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Yohanes pembaptis adalah nabi yang unik. Ia berani menegur rajanya sendiri karena sang raja mengambil istri orang. Secara tata krama, Yohanes adalah warga negara yang kurang ajar, namun sebetulnya Yohanes mengasihi rajanya. Dia tahu Herodes berdosa sehingga ia berusaha membawanya ke jalan yang benar sekalipun ganjaran yang ia terima adalah penjara dan akhirnya hukuman mati. Yohanes yang semula bisa bebas berteriak-teriak di padang gurun (Matius 3:1) dan membaptis orang di tepi sungai Yordan (Matius 3:13), kini dibelenggu dalam ruang yang pengap dan sempit. Kejujuran memang sering kali tidak dihargai oleh penguasa, sehingga jangan sedih atau kecewa bila kita sudah melakukan kebenaran firman Tuhan, namun orang yang menerimanya justru membenci kita dan berusaha mencelakakan kita.

Kalau hari ini kebetulan kita menjadi ″raja″ atau pemimpin di keluarga, di kantor, di lembaga pemerintahan, atau di masyarakat, belajarlah merendahkan hati saat menerima teguran, bahkan teguran dari bawahan atau orang yang kedudukannya jauh di bawah kita. Meski memanaskan telinga dan hati, mereka menegur dengan maksud baik sehingga jangan benci mereka. Sebuah teguran diberikan agar kita sadar dan tidak mengalami celaka. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 20 Juni 2012
Pertanyaan     : Apakah aku pribadi yang berlapang dada saat menerima teguran?
Aplikasi          : Jangan pernah membenci orang yang menegur dosa-dosa kita.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tetap positif thingking saat menerima teguran. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar