Website counter

Sabtu, 30 Juni 2012

Emas dan Arang

Baca : Amsal 13 : 20 – 25
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (Amsal 13 : 20)

Alangkah senangnya terlahir sebagai emas yang keberadaannya selalu dinanti. Semua orang ingin menyentuhnya, memilikinya dan bangga bila memakainya karena nilainya yang tinggi. Adapun terlahir sebagai arang, kurang diminati sebagian orang. Sejak lahir disentuh dengan capit karena takut terkotori olehnya. Bicara nilainya, jangankan satu gram, satu karung pun masih banyak orang bisa membelinya. Keberadaannya pun terkadang diabaikan. Tapi, semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan yang salah akan rusak. Emas bila kena air raksa akan kehilangan nilainya. Emas saat bercampur dengan tanah tak ada nilainya. Adapun arang, apabila ia berada di tempat yang bersalju, dimana orang sangat membutuhkan kehangatan, nilai sekarung arang jauh lebih berharga daripada nilai emas satu bukit.

Girls, ada diantara kita beruntung lahir dalam keadaan seperti emas yaitu keluarga kita harmonis, keuangan ortu bagus, kita terlahir dengan fisik yang sehat dan normal, dan kita bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Ada pula yang lahir bagai arang yaitu keluarga kita broken home, ekonomi pas-pasan, wajah biasa-biasa aja, pendidikan hanya SMA, dan harta kita pun nggak seberapa. Entah kita saat ini terlahir seperti emas atau arang, jangan pernah sombong kalau kita seperti emas, atau rendah diri kalau seperti sebagai arang karena Tuhan menciptakan kita berbeda-beda untuk satu rencana yang indah.

Girls, apapun keadaan kita saat ini, kita akan menjadi manusia yang maksimal kalau memiliki pergaulan yang benar. Sekalipun kita kurang enak dilihat seperti arang, kita bisa memberikan kehangatan kalau kita mau sungguh-sungguh mengasihi orang yang sedang kedinginan karena kekurangan kasih. Kita bisa memberikan manfaat jauh lebih besar daripada emas saat kehadiran kita memberikan pengaruh positif buat orang lain. Tempatkanlah diri di pergaulan yang tepat, sehingga apapun keadaanmu saat ini, kamu tetap bisa memberikan dampak yang positif bagi sesama dan memuliakan Tuhan. • Ratna Milasari

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Harian Spirit Girls – Jumat, 15 Juni 2012
Pertanyaan     : Apakah aku sudah menjadi manusia yang maksimal?
Aplikasi          : Jadilah pengaruh positif di mana pun.
Doa                 : Tuhan, bantu aku untuk selalu mampu memberikan dampak positif. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar